Marak Konspirasi Penolakan, Uni Eropa Bersatu Lawan Hoaks Teknologi 5G

Saat awal pandemi virus corona covid-19, teknologi 5G turut menjadi sasaran hoaks. Beberapa antena transmisi 5G di 10 negara Eropa dibakar dan pekerja penjaganya diserang karena dianggap 5G merupakan penyebar virus tersebut.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 20 Okt 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya hoaks soal teknologi 5G membuat negara di Uni Eropa (UE) bersatu membuat strategi. Mereka berharap tak ada lagi penolakan soal teknologi ini di masa mendatang.

Saat awal pandemi virus corona covid-19, teknologi 5G turut menjadi sasaran hoaks. Beberapa antena transmisi 5G di 10 negara Eropa dibakar dan pekerja penjaganya diserang karena dianggap 5G merupakan penyebar virus tersebut.

Padahal teknologi 5G sendiri sama sekali tidak ada hubungannya dengan pandemi covid-19. UE justru melihat teknologi 5G sebagai kunci utama pemulihan ekonomi karena bisa membantu beberapa hal menjadi otomatis.

Itu sebabnya ada 15 negara UE yang sepakat untuk melawan hoaks soal 5G ini. Mereka ingin lebih banyak penelitian ilmiah tentang risiko teknologi tersebut terhadap kesehatan manusia.

Selain itu mereka juga akan menyiapkan debat untuk melawan hoaks yang berisi kekhawatiran dan ketakutan pada teknologi 5G.

 


Pernyataan UE

Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

"Kami melihat sendiri adanya aktivitas anti teknologi 5G yang meningkat di seluruh negara UE. Kami ingin UE mengambil pendekatan aktif, sistemik dan jangka panjang untuk masalah ini," bunyi pernyataan bersama 15 negara tersebut.

"Kami siap untuk berkontribusi dalam pendekatan itu dengan seluruh keahlian terbaik yang dimiliki. Sehingga bisa melawan masalah hoaks soal 5G."

Saat ini 15 negara yang sudah menandatangani pernyataan bersama adalah Austria, Bulgaria, Kroasia, Republik Ceko, Siprus, Estonia, Finlandia, Yunani, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Portugal, Slovakia, Polandia dan Swedia.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya