Pilkada Solo 2020, Bajo Janjikan Wifi Gratis Bagi Pengemudi Ojek Online

Pasangan Bajo menjanjikan pangkalan wifi gratis bila kelak terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Solo di sejumlah pangkalan ojol.

Oleh SoloPos.com diperbarui 20 Okt 2020, 09:36 WIB
Pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo alias Bajo yang merupakan penantang Gibran mendapatkan nomor urut 2.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon (Paslon) jalur independen dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Solo, Bagyo Wahyono-FX Supardjo mengadakan kampanye tatap muka dengan kalangan driver ojek online mengenai program untuk mereka. 

Dalam acara tersebut, pasangan Bajo ini menjanjikan memberikan pangkalan wifi gratis bila kelak terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Solo di sejumlah pangkalan ojol.

"Pangkalan-pangkalan akan kami buat, lengkap dengan wifi gratis. Kami akan ajak musyawarah panjenengan semua untuk melahirkan kebijakan-kebijakan lain. Tidak seperti selama ini, kami gandeng semua," ujar Bagyo. 

Menurutnya, dengan musyawarah bersama para pelaku lapangan, kebijakan akan lebih tepat sasaran.

"Apa saja kesulitannya ayo garap bareng bagaimana baiknya. Yang paling tahu ya pelaku," katanya calon wali kota Solo itu.

Bagyo menyatakan pangkalan ojol itu nantinya tidak hanya satu per wilayah kecamatan, tapi ada beberapa lokasi. Setiap ojol yang mangkal bisa memanfaatkan jaringan wifi yang terpasang untuk menunggu orderan masuk.

Akan disediakan pula kafe mini yang menyediakan minuman seperti kopi. Namun, untuk minuman dari kafe itu, menurut Bagyo, tidak gratis.

"Setiap kecamatan akan ada pangkalan, beberapa titik, free wifi. Ada kafe kecil untuk ngopi," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Siasati Potensi Gesekan Ojol dan Ojek Pangkalan

Ihwal potensi gesekan antara ojol dengan ojek pangkalan dalam kegiatan kampanye Bajo sempat mengemuka. Bagyo menyatakan hal itu harus ada penyelesaian secara kekeluargaan. Harus ada komunikasi yang akrab.

"Ajak rembukan bareng. Wong Solo gampang, ngombe bareng, mangan, rampung kok mas. Pakai bahasa rakyat saja lah. Tidak usah bergaya tinggi-tinggi. Yang terpenting jangan sampai malah gontok-gontokan," urainya.

Sebagai kota budaya, Bagyo menyatakan nilai-nilai luhur hormat menghormati dan toleransi antarwarga harus ada upaya pengembangan. Jangan sampai Solo tumbuh menjadi kota modern yang kehilangan jati diri atau nilai budayanya.

 

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya