Akhir Tragis Tersangka Pemerkosa Ibu dan Pembunuh Anak di Tengah Kebun Sawit

Untuk memastikan penyebab tersangka pembunuhan dan pemerkosaan meninggal dunia, polisi membawanya ke RSUD Langsa

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Okt 2020, 09:31 WIB
Ilustrasi pemerkosaan | Via: istiewa

Liputan6.com, Aceh Timur - Tersangka pembunuhan anak dan pemerkosaan ibu si anak di Aceh Timur meninggal dunia di dalam tahanan karena sesak napas.

"Tersangka Samsul Bahri (36) meninggal dunia dalam sel Polres Langsa, Sabtu (17/10) sekira sukul 23.30 WIB," Kapolres Langsa AKBP Giyarto melalui Kasatreskrim Iptu Arief Sukmo Wibowo dihubungi di Idi.

Iptu Arief Sukmo Wibowo mengatakan untuk memastikan penyebab tersangka pembunuhan dan pemerkosaan meninggal dunia, polisi membawanya ke RSUD Langsa.

Iptu Arief Sukmo Wibowo mengatakan sehari sebelum meninggal dunia, tersangka Samsu Bahri sempat dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sesak nafas.

Di rumah sakit, tersangka mendapat tindakan medis berupa cek suhu, tekanan darah dan kadar oksigen. Tersangka juga diberi infus selama semalam.

"Selanjutnya, pada Sabtu (17/10) pukul 06.00 WIB, dokter sudah memperbolehkan tersangka (pembunuhan dan pemerkosaan) dipulangkan ke Polres," kata Iptu Arief Sukmo Wibowo, Minggu, dikutip Antara.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Dugaan Penyebab Meninggal Dunia

Ilustrasi Foto Jenazah (iStockphoto)

Kemudian, sambung Iptu Arief, sekira pukul 23.30 WIB, tersangka mengeluh sesak. Tersangka dibawa kembali ke RSUD Langsa.

Saat hendak dibawah, tersangka sudah terbujur kaku di dalam sel. Pihak rumah sakit menyatakan tersangka sudah meninggal dunia.

"Selanjutnya, tersangka Samsul Bahri dikebumikan di TPU Desa Alur Gading Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur," kata Iptu Arief Sukmo Wibowo.

Tersangka Samsul Bahri ditangkap Minggu (11/10) pukul 09.00 WIB karena diduga membunuh anak sembilan tahun serta diduga memerkosa ibu si anak di Aceh Timur.

Tersangka Samsul Bahri ditangkap di tempat persembunyiannya di perkebunan sawit Desa Alue Gadeng, Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur. Dalam penangkapan itu, terduga pelaku pembunuhan dan pemerkosaan itu dilumpuhkan dengan timah panas, di bagian kakinya.


Pembunuhan dan Perkosaan di Tengah Kebun Sawit

Ilustrasi Pemerkosaan. (iStockPhoto)

Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia sembilan tahun di Aceh Timur diduga dibunuh lelaki yang juga diduga memperkosa ibu anak tersebut.

Kapolsek Bireum Bayeun Ipda Eko Hadianto dihubungi dari Idi, Sabtu, mengatakan anak tersebut berinisial RA dan ibunya DI (28), warga Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur. Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan, diduga berinisial SA (36).

Kapolsek Bireum Bayeun Ipda Eko Hadianto dihubungi dari Idi, Sabtu, mengatakan anak tersebut berinisial RA dan ibunya DI (28), warga Kecamatan Bireum Bayeun, Aceh Timur. Pelaku pemerkosaan dan pembunuhan, diduga berinisial SA (36).

"Iya benar kejadiannya, tadi malam. Sekarang saya bersama anggota sedang berada di tempat kejadian perkara. Sampai kini anak korban belum ditemukan," kata Ipda Eko Hadianto, dikutip Antara.

Kapolsek menyebutkan peristiwa sadis itu dilakukan pelaku saat suami korban berinsial Ay (40) pergi melaut, Jumat (9/10) malam. Rumah korban berada di tengah perkebunan sawit, jauh dari tetangga.

 


Pelaku Sempat Kabur

"Saat pelaku (pembunuhan dan pemerkosaan) masuk ke rumah korban, DI terbangun dan berteriak minta tolong. Namun, rumahnya jauh dari pemukiman, sehingga tidak ada warga mendengar teriakan tersebut," kata Kapolsek.

Ipda Eko Hadianto mengatakan saat korban berusaha melawan pelaku, anak korban RA terbangun. RA terteriak, sehingga pelaku langsung membacok anak korban berulang kali.

"Dari keterangan korban, pelaku memasukkan jasad anaknya ke goni," kata Ipda Eko Hadianto.

Selanjutnya, pelaku membawa korban dan anaknya ke dalam kebun perkebunan sawit. Sesampai di pinggir sungai, korban dengan posisi kaki dan tangan diikat diperkosa pelaku. Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku melarikan diri.

"Korban DI akhirnya ditemukan warga Sabtu (10/10) pagi. Korban DI sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Langsa untuk mendapat penanganan medis. DI mengalami luka sayat di telapak tangan kanan dengan luka enam jahitan. Sedangkan anaknya masih dalam pencarian," kata Ipda Eko Hadianto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya