Cek Fakta: Hoaks Vaksin Covid-19 Bisa Mengubah DNA Manusia

Adalah akun Facebook atas nama Lilis Sulastri yang mengunggah video penggunaan vaksin covid-19 ke dalam tubuh bisa mengubah DNA manusia.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 26 Okt 2020, 08:08 WIB
Hoaks vaksin covid-19. (Facebook/Lilis Sulastri)

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah klaim yang menyebut penggunaan vaksin covid-19 ke dalam tubuh bisa mengubah DNA manusia. Disebutkan kalau vaksin ini sangat berbahaya untuk tubuh manusia.

Adalah akun Facebook atas nama Lilis Sulastri yang mengunggah video penggunaan vaksin covid-19 ke dalam tubuh bisa mengubah DNA manusia. Dia pun memberikan narasi untuk video unggahannya sebagai berikut:

"VAKSIN COVID-19

Spesialis Penyakit Dalam Berbagi Kekhawatiran Tentang Vaksin COVID-19

Dr. Carrie Madej, DO adalah Spesialis Penyakit Dalam di McDonough, GA dan memiliki lebih dari 19 tahun pengalaman di bidang medis. Dia lulus dari Kansas City Univ Of Medicine Bioscience College Of Osteopathic Medicine sekolah kedokteran pada tahun 2001

Perlombaan yang sedang berlangsung untuk mendapatkan vaksin virus corona telah menimbulkan beberapa kekhawatiran terkait kemanjuran dan keamanan penggunaannya. Satu perhatian khusus yang dikhawatirkan oleh para profesional medis adalah bagaimana vaksin berpotensi mengubah DNA manusia.

Spesialis penyakit dalam Dr. Carrie Madej, yang mempelajari vaksin selama sekitar 20 tahun dan terlatih dalam pengobatan osteopati, menjelaskan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 dalam sebuah video yang dia posting secara online. Sepanjang pandemi, susunan genetik SARS-CoV-2 telah bermutasi, membuatnya lebih rumit bagi para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin yang berfungsi.

Dr. Madej berbicara tentang bagaimana pergantian kecil dalam genom manusia menghasilkan penulisan ulang kode genetik atau DNA. Perubahan DNA dapat membantu meningkatkan kesehatan atau merusaknya. Karena vaksin akan mengandung kode genetik sintetis dari virus corona, tidak seperti vaksin tradisional. Dr Madej menekankan fakta bahwa vaksin DNA yang sedang dikembangkan belum pernah digunakan pada manusia sebelum uji coba baru-baru ini

Selain itu, bahaya lain dari vaksin potensial adalah bagaimana Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan beberapa perusahaan penunjukan Jalur Cepat, yang memungkinkan pengembang untuk melewati beberapa langkah penting dalam pengembangan vaksin. Beberapa telah 'melompati uji coba hewan [dan] langsung ke uji coba manusia

"Kami tidak tahu apakah, sungguh, itu akan berhasil dalam populasi" katanya, sambil menunjukkan bahwa perusahaan telah mengatakan tidak cukup waktu untuk melakukan studi semacam itu. Madej memperingatkan, vaksin rekombinan mungkin menyertakan banyak kode genetik asing, yang dapat mengakibatkan perubahan permanen pada DNA seseorang."

Lalu, benarkah vaksin covid-19 bisa mengubah DNA manusia?

 


Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya di mesin pencari Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke artikel AP yang dipublikasikan pada 5 September 2020 dengan judul: "Experts: mRNA vaccine for COVID-19 does not alter DNA".

Artikel AP menyebut pernyataan dari Dr. Madej tidak benar. Menurut penjelasan Brent R. Stockwell, profesor biologi dan kimia Universitas Columbia, vaksin tidak bisa mengubah DNA manusia.

"Sel kekebalan Anda bakal mengenali protein virus ini dan menghasilkan kekebalan terhadapnya, terutama dengan menghasilkan antibodi yang mengenali protein virus," katanya.

Masih dari artikel AP, Dr. Dan Culver, ahli paru di Klinik Cleveland memaparkan, vaksin covid-19 tidak mungkin mengubah DNA manusia. Dia menegaskan, semua vaksin tidak bisa melakukan hal tersebut.

"Ini tidak bisa mengubah susunan genetik Anda. Waktu bertahan sebuah vaksin di dalam sel relatif singkat dalam rentang jam," ucapnya.

Hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Menurut WHO, vaksinasi terdiri dari menstimulasi sistem kekebalan dengan agen atau komponen dari agen infeksius, yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tidak ada kerusakan atau penyakit yang disebabkan.

Namun, vaksin bisa memastikan ketika host (penderita) dihadapkan dengan agen infeksius tersebut, sistem imun dapat secara memadai menetralkan sebelum menyebabkan efek buruk.

Masih kata WHO, vaksin berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh manusia dapat mengenali virus dan patogen yang berusaha menginfeksi manusia. Peneliti dari Aliansi Sains Universitas Cornell, Mark Lynas, menyatakan bahwa tidak ada kandungan dalam vaksin yang mampu berintegrasi dan mengubah DNA manusia secara genetik.

 


Kesimpulan

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Informasi yang menyebut vaksin bisa mengubah DNA manusia adalah hoaks. Faktanya, vaksin berfungsi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh manusia dapat mengenali virus dan patogen yang berusaha menginfeksi manusia. Kandungan dalam vaksin tidak akan berintegrasi dan mengubah DNA manusia secara genetik.


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya