Lawan Hoaks Covid-19, Pemerintah Fokus Literasi Digital

Beragam hoaks dan informasi salah soal covid-19 tersebut menyebar luas melalui media sosial dan aplikasi percakapan. Bahkan hingga Oktober 2020 Kominfo mencatat ada 2020 konten hoaks soal covid-19 yang beredar di Indonesia.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 20 Okt 2020, 11:00 WIB
Hoaks banyak menyebar saat pandemi covid-19. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjelaskan telah bekerja keras untuk menangani hoaks di Indonesia. Terlebih selama pandemi virus corona covid-19.

Pandemi virus corona covid-19 memang tak hanya menyerang sektor kesehatan. Bahkan sektor komunikasi dan informasi juga menjadi sasaran atau yang WHO sebut sebagai infodemi.

Beragam hoaks dan informasi salah soal covid-19 tersebut menyebar luas melalui media sosial dan aplikasi percakapan. Bahkan hingga Oktober 2020 Kominfo mencatat ada 2020 konten hoaks soal covid-19 yang beredar di Indonesia.

Rinciannya yakni dari Facebook, 1.497 hoaks, Twitter 482 hoaks, Youtube 21 hoaks dan Instagram 20 hoaks. Sedangkan yang sudah ditakedown mencapai 1.759 konten.

Tentu hal ini merugikan masyarakat itu sendiri dalam mengurangi penyebaran virus corona covid-19.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Kerjasama

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

"Contoh dampak infodemi timbulnya pemahaman masyarakat yang tidak lengkap tentang situasi dan prosedur medis yang tepat terkait dengan Covid-19. Stigmatisasi terhadap rumah sakit, tenaga medis dan proses-proses yang sudah dibakukan ini yang menjadi berbahaya bagi masyarakat kalau masyarakat akhirnya membuat stigma," ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dilansir laman Kominfo.

"Kalau penanganan pandemi kita mengutamakan literasi, jadi kita mengutamakan supaya masyarakat paham dan masyarakat lah yang bisa menangani hoaks-hoaks yang beredar, jadi kita melakukan literasi dari berbagai pihak," katanya menambahkan.

Selain itu Kominfo juga sudah berkolaborasi dengan 108 organisasi baik pemerintahan, masyarakat, organisasi masyarakat, perguruan tinggi dan juga sektor swasta untuk melakukan literasi digital.

"Kita menghadirkan beberapa inisiatif berdasarkan literasi digital, karena literasi digital merupakan kunci penting dalam upaya kita bersama untuk melawan infodemi dan segala jenis risiko kejahatan yang ada di ruang digital."

"Program-program pelatihan seperti tips identifikasi hoaks hingga kewirausahaan digital di tengah pandemi telah disediakan oleh Siberkreasi, dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat secara gratis."


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya