Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin meminta kepada seluruh pengusaha Indonesia terus mengembangkan industri halal. Hal ini karena potensinya sangat besar tidak hanya di Indonesia, bahkan di pasar dunia.
Ma'ruf Amin mengatakan, sangat disayangkan bahwa Indonesia masih menjadi konsumen produk halal di dunia. Bahkan, pada 2018 Indonesia telah membelanjakan USD 214 Miliar USD khusus untuk produk makanan dan minuman halal. Angka tersebut mencapai 10 persen dari pangsa produk halal dunia.
Advertisement
"Ini merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya," katanya dalam Peresmian Peluncuran Program Pelatihan Digitalisasi Pemasaran dan Manajemen Halal bagi UMKM, secara virtual di Jakarta, Selasa (20/10/2020).
Dia pun berharap Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, melainkan memiliki peran dalam hal produksi produk halal. Sebab, dari data yang ada terlihat bahwa pangsa pasar industri halal domestik sangat besar, termasuk dengan pangsa pasar global.
Apalagi, visi pengembangan industri halal Indonesia adalah selain untuk mengisi kebutuhan domestik yang sangat besar, juga untuk memperluas peran dalam perdagangan produk halal global.
"Kita harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor kita yang saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia," sebutnya.
Pasar global, sendiri lanjut dia, memiliki potensi yang sangat besar. Pada tahun 2017 saja produk pasar halal dunia mencapai USD 2,1 triliun. Diperkirakan jumlah itu akan berkembang terus menjadi USD 3 triliun pada tahun 2023.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ma'ruf Amin: Indonesia Bukan Produsen Produk Halal Terbesar di Dunia
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan bahwa pengembangan kawasan industri halal (KIH) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai cita-cita menjadi negara penghasil produk halal terbesar di dunia.
Bersamaan dengan persiapan KIH tersebut, lanjut Ma'ruf, pemerintah saat ini tengah melakukan penguatan terhadap industri-industri kecil atau usaha mikro dan kecil (UMK) yang bergerak dalam pembuatan produk-produk halal.
Wapres menyebut ada delapan kawasan industri halal (KIH) yang sedang dalam pembangunan di berbagai daerah.
"Layanan sertifikasi halal akan dilakukan secara satu atap atau one stop service," kata Ma'ruf Amin saat menyampaikan orasi ilmiah pada Dies Natalis Ke-63 Universitas Diponegoro (Undip) secara daring, Kamis (15/10/2020).
Ma'ruf juga menyampaikan, bahwa selama ini Indonesia masih berkutat sebagai penikmat barang dan jasa halal.
"Selama ini kita masih menjadi konsumen produk halal terbesar dunia, bukan produsen produk halal terbesar," jelasnya.
Karenanya dia berharap, penguatan terhadap usaha mikro dan kecil (UMK) dapat mendorong Indonesia sebagai eksportir produk halal ke berbagai negara.
Advertisement