Liputan6.com, Surabaya - Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Teddy Candra mengungkapkan, pihaknya rekayasa arus lalu lintas di sejumlah titik terkait demo tolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (20/10/2020).
"Rekayasa lalu lintas ini dilakukan situsional. Kita arahkan massa ke frontage, dari arah Bundaran Waru menuju Surabaya," ujar dia.
Teddy mengatakan, untuk titik di Gedung Grahadi, pihaknya akan rekayasa lalu lintas jika kawasan tersebut mulai padat.
Baca Juga
Advertisement
"Titik lokasi aksi di grahadi, nanti bila tertutup massa kita baru alihkan, kita sudah siapkan renpamnya," ucapnya.
Untuk pengamanan arus lalu lintas di beberapa lokasi titik aksi, lanjut Teddy, ratusan anggota Sat Lantas Polrestabes Surabaya bersama Ditlantas Polda Jatim akan disiagakan. "Khusus lantas, 188 personel tambahan BKO dari Ditlantas Polda Jatim 44 personel," ujar dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Aksi Demo pada 20 Oktober 2020
Aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Surabaya beredar di grup-grup WA yang bertuliskan, Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) akan kembali menggelar aksi menuntut pencabutan UU Cipta Kerja yang dianggap merugikan buruh. Aksi akan digelar selama empat hari berturut-turut mulai Selasa 20 Oktober - Jumat 23 Oktober 2020.
Aksi penyampaian pendapat di muka umum ini melibatkan puluhan elemen masyarakat. Sasaran demonstrasi yang dituju adalah Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur.
Namun, sebelum menuju titik utama, terlebih dulu sekitar kurang lebih 3.000 massa akan berkumpul di Kebun Binatang Surabaya.
Advertisement