Liputan6.com, Jakarta Masyarakat dunia kembali digegerkan dengan penemuan penyakit yang bisa menginfeksi manusia. Penyakit ini ditemukan di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China Utara. Penyakit tersebut adalah norovirus dengan gejala penderita yakni diare dan muntah-muntah.
Norovirus ditemukan setelah terdapat 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan terinfeksi virus tersebut yang membuat mereka mengalami diare dan muntah-muntah. Kejadian tersebut terjadi pada 7 Oktober 2020 dan dilaporkan secara resmi oleh pihak universitas pada 10 Oktober 2020.
Baca Juga
Advertisement
Langkah cepat langsung dilakukan oleh Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Taiyuan, China dengan mengambil sampel 28 kasus dari para mahasiswa untuk dilakukan tes pada 12 Oktober 2020. Hasil tesnya, 11 kasus dinyatakan positif norovirus.
Kini norovirus sudah menyebarluas di berbagai negara termasuk dikabarkan sudah ada di Indonesia. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, fakta tentang norovirus dilengkapi dengan gejalanya, Selasa (20/10/2020).
1. Kronologi penemuan Norovirus
Penemuan penyakit disebabkan Norovirus bermula dari adanya keluhan 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China utara mengalami gangguan pencernaan seperti diare disertai muntah-muntah. Kejadian tersebut terjadi pada 70 mahasiswa.
Keluhan tersebut kemudian dilaporkan oleh pihak universitas pada 10 Oktober 2020. Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Taiyuan, China langsung menanggapi laporan tersebut dengan mengambil sampel 28 kasus dari para mahasiswa untuk tes norovirus pada 12 Oktober 2020.
Hasil tes norovirus yang dilakukan menunjukkan adanya 11 kasus dinyatakan positif, menurut sejumlah sumber dari universitas tersebut. Rinciannya, pada 10 Oktober pukul 5 sore waktu setempat, terdapat 22 pasien yang menderita diare dan muntah akibat virus tersebut.
Kejadian tersebut membuat Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi langsung melakukan desinfeksi di asrama, ruang kelas, kantin, dan area publik lainnya. Selain itu, universitas memperkuat pendidikan kesehatan dan memantauan pemantauan gejala di semua lingkup universitas.
Advertisement
2. Rumah sakit kampus penuh
Kasus norovirus membuat universitas di Provinsi Shanxi, China bagian utara dipenuhi pasien sehingga membuat lantai tempat asrama siswa laki-laki ditutup sementara. Layanan kesehatan tersebut harus merawat beberapa pasien dengan gejala muntah, diare dan demam sejak seminggu yang lalu.
Otoritas kesehatan di Provisi Shanxi pun mengonfirmasi bahwa penyakit yang dialami para mahasiswa berdasarkan sampel yang telah diuji disebabkan oleh infeksi norovirus. Mahasiswa yang dirawat di rumah sakit kini kondisinya mulai membaik berdasarkan informasi pihak universitas pada Kamis malam. Namun saat dimintai informasi, para staf rumah sakit menolak memberi tahu jumlah mahasiswa yang sedang dalam perawatan.
3. Pernah terjadi di Indonesia
Norovirus yang akhir-akhir ini menggegerkan masyarakat dunia nyatanya bukanlah virus yang baru. Norovirus nyatanya bisa ditemukan di banyak negara sejak dulu. Norovirus disebabkan oleh infeksi usus akut atau biasa disebut dalam bahasa medis gastroenteritis.
Bukti virus ini sudah ada di Indonesia adalah penelitian yang dilakukan oleh Dr Juniastuti, dkk dari Institure of Tropical Disease Universitas Airlangga.
Dr Juniati dkk melaporkan dalam sebuah jurnal bahwa pernah melakukan penelitian pada awal 2019 dengan mengambil sampel dari beberapa rumah sakit di kota Jambi. Hasil tes dari 91 sampel feses yang diperiksa, ternyata ada sekitar 14 sampel atau 15,4 persen mengandung norovirus.
Advertisement
4. Cara penularan norovirus.
Norovirus merupakan penyakit yang menginfeksi usus dengan cara penularannya melalui makanan dan kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Makanan yang tercemar virus bisa membuat orang terinfeksi norovirus. Selain itu, maksud dari kontak langsung adalah jika manusia melakukan kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi atau memakan makanan yang telah terkontaminasi dengan bagian mulut manusia.
Di Tiongkok telah terjadi kejadian luar biasa (KLB) yang menularkan norovirus melalui makanan. Melalui informasi CDC Tiongkok, terjadi lebih dari 30 KLB sejak September 2020 dengan melibatkan 1.500 kasus yang terjadi karena infeksi makanan tercemar dari kantin dari restoran di sana.
5. Gejala norovirus
Norovirus merupakan penyakit yang menginfeksi organ pencernaan yakni usus. Norovirus disebabkan oleh makanan yang terinfeksi virus ini yang membuat para penderitanya mengalami beberapa gejala yang tak bisa dianggap sepele.
Gejala klinis yang sering terjadi para penderita norovirus sebelumnya yakni akan merasakan nyeri perut. Nyeri perut tersebut akan membuat kamu merasa mual dan muntah-muntah. Tak cukup sampai di situ, diare dan demam juga akan kamu rasakan jika terinfeksi norovirus.
Advertisement
6. Cara pencegahan norovirus
Norovirus bisa dicegah dengan cara memastikan makanan yang akan dimakan terjamin higienis. Cara termudah memastikan makanan higienis adalah dengan memasak makanan sendiri dengan memerhatikan cara membersihkannya.
Apabila tidak bisa memasak sendiri, pastikan makanan yang kamu beli sangat higienis. Restoran harus juga menjadi kualitas dan mutu kebersihan makanan yang dijual. Selain kebersihan makanan, cuci tangan sebelum makan juga sangat perlu yang akan memastikan kamu terhindar dari kontak langsung dengan orang lain.