Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tetap melanjutkan program Kartu Prakerja yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi SDM ini. Pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 11 masih menunggu keputusan Komite Cipta Kerja (KCK).
“Kami masih menunggu keputusan dari KCK (terkait pembukaan gelombang 11 kartu Prakerja),” kata Head of Communications Prakerja, Louisa Tuhatu, kepada liputan6.com, Selasa (20/10/2020).
Advertisement
Lanjut Louisa, dari gelombang 1-8 pihaknya telah mencabut kepesertaan dari 344.959 penerima Kartu Prakerja. Sementara untuk pencabutan kepesertaan gelombang 9 dan 10 pihaknya masih menunggu masa jatuh tempo peserta hingga 30 hari untuk membeli pelatihan pertamanya.
“Untuk gelombang 9 dan 10 belum jatuh tempo. Dananya telah kami kembalikan ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN), dan KCK yang akan memutuskan mau diapakan dana tersebut,” ujarnya.
Adapun dikutip dari laporan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tahun 2020 yang dipublikasikan oleh Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Program bantuan pelatihan ini diberikan untuk pencari kerja dan pekerja ter-PHK.
Tujuannya agar mereka memiliki kompetensi tambahan sebelum mendapatkan pekerjaan baru. Namun, di masa pandemi covid-19 Kartu Prakerja didesain menjadi program bantuan “semi bansos”.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Diluncurkan Maret
Di mana dalam tempo tujuh bulan sejak diluncurkan pada akhir Maret 2020, berdasarkan data yang dihimpun Manajemen Pelaksana Program kartu Prakerja per 2 Oktober 2020, Jumlah pendaftar kartu Prakerja berjumlah 34,1 juta orang.
Sedangkan penerima manfaat Kartu Prakerja hanya ditargetkan untuk 5,6 juta orang, dengan anggaran yang terserap Rp 19,8 triliun dari pagu anggaran Rp 20 triliun dan jumlah pelatihan tersedia sebanyak 2.055 pelatihan.
Demikian untuk pendaftaran bisa dilakukan secara online dengan mengakses website resmi www.prakerja.go.id.
Advertisement