Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau agar para pedemo Undang-Undang Cipta Kerja di kawasan Monas, Jakarta Pusat, melakukan rapid tes.
Kata dia, hal tersebut guna meminimalisir penyebaran virus corona atau Covid-19 saat berkerumun untuk menyampaikan aspirasi.
Advertisement
"Menggunakan masker, harapan kami yang demo juga rapid tes supaya jangan sampai punya niat baik memperjuangkan sesuatu, tapi justru kembali ke rumah masing-masing nanti membawa virus tanpa disadari tanpa diketahui yang bersangkutan terpapar," kata Ariza di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020).
Dia menjelaskan, saat unjuk rasa sebelumnya, 27 dari 1.172 orang dinyatakan reaktif Covid-19. Jumlah tersebut bukanlah secara keseluruhan orang yang melakukan unjuk rasa.
Karena hal itu, dia meminta agar para pendemo tetap berhati-hati dan tetap menjaga ketertiban saat melakukan unjuk rasa.
"Yang penting jangan ada perusakan, jangan ada disusupi anarkistis kemudian hati-hati terhadap virus," jelas Ariza.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ratusan Pendemo
Demonstran dari Aliansi Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) membentuk formasi jaga jarak selama menggelar aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) di Jakarta Pusat, Selasa (20/10/2020) siang.
"Dari awal pembahasan rencana aksi kita semua sudah sepakat untuk konsisten pada protokol kesehatan. Jangan sampai ada yang tertular Covid-19," kata Koordinator GBSI, Suja Supriadi, di Jakarta.
Sekitar 200 massa buruh GSBI berkumpul di depan Museum Nasional Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka membentuk empat lajur barisan dengan jarak 1,5 - 2 meter per orang untuk antisipasi penularan.
"Sebisa mungkin kita akan jaga formasi ini saat bergabung dengan massa lainnya di Menara Pandang, Istana Merdeka," katanya dilansir Antara.
Advertisement