2 Stadion dan 15 Lapangan untuk Piala Dunia FIFA U-20 2021 Mulai Direnovasi

Kementerian PUPR diberi tugas menyiapkan venue utama dan lapangan latihan untuk Piala Dunia FIFA U-20 2021.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Okt 2020, 10:45 WIB
Pekerja menyemprot rumput lapangan Stadion Gelora Bung Karno pasca renovasi, Jakarta, Jumat (12/1). Rencananya, Stadion GBK akan diresmikan penggunaannya pasca renovasi oleh Presiden Joko Widodo, Minggu (14/1). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya diberi tugas menyiapkan venue utama (stadion) dan lapangan latihan untuk Piala Dunia FIFA U-20 2021.

Sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2020, Kementerian PUPR ditugaskan melaksanakan renovasi 2 stadion utama dan 15 lapangan latihan dengan anggaran sebesar Rp 314,82 miliar.

Kedua stadion utama yang akan segera direnovasi adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar Bali, dan Stadion Manahan Solo. Sementara untuk 15 lapangan latihan dengan rincian 3 lapangan di Palembang, Sumatera Selatan yakni Lapangan Atletik, Baseball, dan Panahan.

Kemudian 3 lapangan di Sumedang dan Bandung, Jawa Barat yakni Lapangan IPDN, UNPAD, Sidolig. Sebanyak 4 lapangan di Solo, Jawa Tengah yakni Lapangan Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru, Kota Barat, lalu 1 lapangan di Madura, Jawa Timur yakni Lapangan Bangkalan, serta 4 lapangan di Bali yakni Lapangan Ngurah Rai, Kompyang Sudjana, Kapten Japa, dan Gelora Samudra Kuta.

Presiden Joko Widodo berpesan agar Indonesia dapat meyakinkan kepada dunia bahwa Indonesia aman dan siap menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2021.

"Ini yang paling penting, kita harus meyakinkan bahwa Indonesia telah mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga sangat aman untuk dikunjungi dan dijadikan tempat untuk penyelenggaraan U-20 Tahun 2021," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (21/10/2020).

Anggaran renovasi oleh Kementerian PUPR sebesar Rp 314,82 miliar berasal dari APBN melalui skema kontrak tahun jamak (multiyears contract/MYC) tahun anggaran 2020-2021. Pelaksanaan pembangunannya dibagi menjadi 3 paket pekerjaan, dimana Paket 1 untuk renovasi venue utama dan lapangan latihan di Bali.

Lalu Paket 2 untuk renovasi venue utama dan lapangan latihan di Jabar, Jatim dan Sumsel, serta Paket 3 untuk renovasi venue utama dan lapangan latihan di Kota Surakarta. Seluruh pekerjaan fisik ketiga paket tersebut dilaksanakan mulai akhir Oktober 2020 hingga akhir April 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau persiapan renovasi Stadion I Wayan Dipta di Bali beberapa waktu lalu menyampaikan, renovasi yang akan dilakukan untuk Stadion I Wayan Dipta meliputi perbaikan mayor yang mencakup pekerjaan rehabilitasi struktur, arsitektur, mechanical electrical plumbing (MEP), perbaikan lapangan, perbaikan pencahayaan, perbaikan kursi dan papan skor (scooring board), serta penataan kawasan termasuk penataan parkir.

"Rumput akan kita ganti sama seperti di Stadion GBK, drainase di pinggir lapangan akan diperbaiki termasuk lintasan lari. Untuk pencahayaan juga masih kurang karena ada syarat minimum dari FIFA seperti di Stadion Manahan dan kursi penonton. Kemudian yang di dalam untuk para pemain fasilitas pendukungnya seperti ruang ganti, toilet, semua juga harus ada standarnya seperti di GBK," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Stadion Manahan

Pemandangan Stadion Manahan Solo pasca direnovasi.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Sementara untuk Stadion Manahan Kota Solo secara kualitas siap digunakan dan hanya membutuhkan tambahan perbaikan minor yang meliputi peningkatan Lux lampu sesuai standar dan penambahan turnstiles. Sebelumnya, renovasi besar telah dilakukan oleh Kementerian PUPR sejak Agustus 2018 di Stadion Manahan.

Pencahayaan Stadion Manahan menggunakan lampu LED berkekuatan tinggi dengan sistem penerangan field of play (FOP) 1.500 lux. Lapangan stadion ditanami rumput berjenis Zoysia Japonica, sama dengan yang digunakan di Stadion Gelora Bung Karno yang memiliki keunggulan lebih hijau dan berakar kuat.

Selain itu juga dilengkapi dengan kursi penonton berkapasitas 20 ribu penonton menggunakan kursi tunggal (single seat), fasilitas ruang ganti pemain yang dilengkapi kolam berendam air panas (jacuzi) untuk masing-masing tim dan ruang pemanasan atlit, serta sejumlah fasilitas lain.

Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah menyetujui usulan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan menetapkan 6 kota sebagai tuan rumah, yang masing-masing dilengkapi dengan 4 lapangan latihan sesuai standar FIFA.

Selain 2 venue utama dan 15 lapangan latihan yang ditangani Kementerian PUPR, beberapa stadion lain ditangani Pemerintah Daerah (Pemda) antara lain Stadion Gelora Bung Tomo dan 3 lapangan latihan oleh Pemkot Surabaya, Stadion Si Jalak Harupat oleh Pemkab Bandung, Stadion Utama GBK dan 3 lapangan latihan oleh Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK), Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan Stadion Bumi Sriwijaya oleh Pemprov Sumsel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya