Liputan6.com, Jakarta Psikolog dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru, Surabaya, Naftalia Kusumawardhani, S.Psi, M.si menerangkan 3 jenis koping atau cara mengatasi masalah dalam sudut pandang psikologi.
Menurutnya, coping (koping) atau cara mengatasi masalah adalah upaya kognitif dan perilaku yang terus berubah untuk menghadapi tuntutan yang dinilai membebani atau melebihi kapasitas individu.
Advertisement
Koping terdiri dari 3 jenis, yaitu fokus pada masalah, fokus pada emosi, dan fokus pada spiritualitas.
Fokus pada Masalah
“Yang fokus pada masalah, masalahnya apa ya langsung diatasi, rasional tidak lari dari masalah atau tidak menghindar dari masalah. Menghindar sebentar boleh, supaya kita bisa menenangkan diri, tapi jangan lari dari masalah,” ujar Naftalia dalam webinar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) ditulis pada Rabu (21/10/2020).
Ia menambahkan, semakin sering seseorang lari dari masalah, maka kehidupan akan terus-menerus hadir dengan persoalan yang sama. Ia mengibaratkan seseorang yang tidak mengerjakan tugas dan terus-menerus ditanyakan oleh gurunya.
“Jadi selesaikan masalahnya, kalau enggak mampu ya cari bantuan ke orang lain. Enggak perlu malu untuk cari bantuan. Bahkan psikolog pun punya psikolog lainnya untuk membantu dia mengatasi masalah dan itu tidak apa-apa. Enggak ada dokter bedah yang bisa membedah punggungnya sendiri.”
Simak Video Berikut Ini:
Fokus pada Emosi
Koping dengan fokus pada emosi adalah cara yang dipakai untuk menghilangkan emosi negatif yang muncul. Bisa positif dan bisa negatif.
Contoh koping pada emosi adalah ketika seorang ibu benci pada anaknya karena satu dan lain hal. Koping emosi negatif dapat berupa pengabaian sedang koping emosi positif adalah mencoba menghilangkan kebencian tersebut.
Advertisement
Fokus pada Spiritualitas
Fokus pada spiritualitas artinya memaknai setiap peristiwa dan menyerahkan pada Tuhan disertai harapan dan optimisme.
“3 jenis koping ini memang harus digabung, jangan digunakan sendiri-sendiri. Tapi biasanya, ada orang yang punya dominasi koping jadi dari 3 ini dia ada yang paling utama yang selalu dilakukan baru yang lainnya.”
“Yang perlu saya yakinkan adalah, tidak ada masalah yang tidak ada solusinya. Mungkin solusi itu gak langsung datang pada saat itu tapi asal kita sabar, solusi itu akan datang.”
Ia menambahkan, sabar adalah setia menunggu sesuatu yang baik akan datang. Setia menunggu dan percaya bahwa sesuatu yang baik itu akan datang.
“Itu adalah solusi, masalah kita terbatas tapi solusi untuk masalah kita itu tidak terbatas. Kita mesti curhat dengan pemilik kehidupan yang punya sumber tidak terbatas. Dengan keyakinan itu saya yakin tidak akan terlalu stres,” pungkasnya.
Infografis Depresi
Advertisement