Mendengar Suara Orang Terkasih pun Penting untuk Bantu Kesembuhan Pasien COVID-19

Psikolog mengatakan, mendengar suara orang terkasih pun memiliki manfaat bagi kesembuhan pasien COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Okt 2020, 20:00 WIB
Keluarga melakukan video call dengan pasien di RSCM, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Fasilitas itu bernama "Pojok Sahabat",Karena tidak bisa jenguk langsung untuk bertegur sapa dengan keluarga yang dirawat dalam ruangan khusus memalui video call. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Bagi Singgih Wiryono, jurnalis yang merupakan penyintas COVID-19, dukungan dari keluarga merupakan suatu hal yang sangat membantunya untuk pulih dengan cepat dari penyakit tersebut.

"Yang buat saya cepat sekali pulih, support system dari keluarga terdekat terutama istri sama ibu saya," Singgih dalam acara dialog dari Graha BNPB beberapa waktu lalu, ditulis Rabu (21/10/2020).

Pria perantauan dari Nusa Tenggara Barat ini mengatakan bahwa sang istri sangat berhati-hati ketika ia dirawat. Beruntunglah, istri Singgih sama sekali tak terpapar COVID-19 meski keduanya melakukan isolasi mandiri bersama-sama.

"Ibu saya bilang, 'Kalian berdua ini perantau jadi kalau satu sakit, jangan semuanya sakit, jadi kalau semuanya sakit siapa yang mengurus kalian' itu yang dipegang sama istri saya sampai dia bisa benar-benar menjaga diri," kata Singgih.

Tak hanya terus-menerus menggunakan masker, istri Singgih juga benar-benar mempersiapkan semuanya dengan sangat baik. Mulai dari memisahkan kamar, tempat makan, hingga pakaian.

"Hasilnya bisa dilihat sampai saya dinyatakan negatif, dia juga tidak terpapar," ujarnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Suara Orang yang Terkasih pun Berguna

Keluarga melakukan video call dengan pasien di RSCM, Jakarta, Selasa (26/5/2020). Fasilitas itu bernama "Pojok Sahabat",Karena tidak bisa jenguk langsung untuk bertegur sapa dengan keluarga yang dirawat dalam ruangan khusus memalui video call. (merdeka.com/Imam Buhori)

Psikolog Edward Andriyanto Sutardhio, pada dialog yang sama, mengatakan bahwa dari cerita Singgih, kita bisa belajar bahwa dukungan dari keluarga atau orang terkasih sangatlah berguna bagi pasien COVID-19.

"Dulu penelitian bilang, sentuhan fisik itu membantu untuk kita punya zat hormon-hormon yang positif sehingga lebih cepat pulih," kata Edward.

"Ternyata penelitian yang sekarang, dikaitkan dengan COVID, suara saja tanpa perlu menyentuh, itu sudah membangkitkan hormon-hormon yang positif," ia menambahkan.

Edward mengatakan, dalam sebuah riset di China, pasien yang diperdengarkan suara dari orang-orang yang mereka kasihi, pemulihannya juga lebih baik.

Bahkan, menurut Edward, dengan teknologi panggilan video saat ini, percakapan tatap muka secara tak langsung pun bisa dilakukan.

"Selama ini kan isolasi artinya dia sendirian, tapi dengan dia melihat istrinya menelepon dengan video conference dan bisa melihat seluruh keluarganya, itu membangkitkan semangat lagi. Mendengar suara mereka, membangkitkan hormon-hormon positif."

Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk saling memberikan dukungan pada mereka yang terkena COVID-19 dan penyakit atau masalah-masalah lainnya.


Infografis Lockdown Bukan Lagi Cara Utama Cegah Covid-19

Infografis Lockdown Bukan Lagi Cara Utama Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya