Liputan6.com, Swiss - Mendekati hari kelahiran si jabang bayi, tentu para orang tua akan sibuk menyiapkan perlengkapan bayi. Tidak lupa, mereka juga mencari referensi daftar nama anak yang memiliki arti sesuai dengan harapan kedua orangtuanya.
Baca Juga
Advertisement
Berbeda dengan pasangan suami istri di Swiss yang menamai putrinya dengan sebutan Twifia.
Mereka terinspirasi dari sebuah perusahaan start-up jaringan internet yang menawarkan WiFi gratis selama 18 tahun bila menamai buah hatinya Twifia (anak perempuan), sedangkan Twifius (anak laki-laki).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Di balik inspirasi nama bayinya
Melansir dari Kidspot, Jumat (23/10/2020), ketika pasangan suami-istri yang beda 5 tahun ini tengah asyik mencari inspirasi nama untuk bayi perempuannya, tanpa sengaja mereka melihat iklan Facebook yang disematkan oleh penyedia internet di Swiss, Twifi.
Unggahan iklan itu berisikan tantangan bagi orangtua untuk menamai bayi mereka Twifius (laki-laki) dan Twifia (perempuan) dengan menghadiahkan gratis internet selama 18 tahun.
Alhasil, orangtua yang berusia 30 dan 35 itu menyematkan nama Twifia pada bagian tengah bayi perempuan di akta kelahiran. Menurutnya, nama itu sangat menarik dan juga bukan ide yang buruk.
“Dan bagi saya, nama Twifia juga berarti koneksi dalam konteks ini untuk ikatan abadi. Dan semakin sering kami mengucapkan 'Twifia', semakin menarik namanya terdengar!" kata pasangan itu.
Advertisement
Tanggapan orang di sekitarnya
Caranya cukup mudah, hanya dengan mengunggah akta kelahiran dan memberikan bukti foto, mereka langsung bisa menikmati hadiah yang ditawarkan.
Berkat kesediaan pasangan suami istri di Swiss, Bos Twifi Philippe Fotsch memuji keputusan pasangan itu dan berjanji untuk mempertahankan kesepakatan mereka bahkan jika perusahaan itu bangkrut.
Fotsch mengungkap bahwa pihaknya tetap membuka tawaran ini bagi orangtua baru lainnya. Sementara itu, orangtua dari Twifia sempat dituduh oleh publik karena mengganggap mereka menjual anak dengan mendapatkan imbalan.
Penulis:
Ignatia Ivani
Universitas Multimedia Nusantara