Liputan6.com, Jakarta - Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, pemerintah akan terus menggenjot rasio elektrifikasi di seluruh desa di Indonesia, terutama di daerah tertinggal, terdepan dan terluar.
Pihaknya menargetkan proses pemasangan listrik yang belum terlaksana bisa rampung tahun depan.
Advertisement
"Kementerian ESDM masih punya PR besama PLN untuk melistriki desa-desa terpelosok di Indonesia terutama di daerah 3T. Masih ada 433 desa yang akan kita listrik, kita akan lakukan tahun depan jadi bisa diselesaikan," kata Arifin dalam webinar Potret Energi Indonesia, Rabu (21/10/2020).
Sebagai informasi, rasio elektrifikasi per Juni 2020 telah mencapai 99,09 persen. Tidak mudah mencapai angka 100 persen karena geografis Indonesia yang menantang.
Kendati, lanjut Arifin, pemerintah wajib menyediakan energi dalam jumlah yang cukup, merata, terjangkau serta bisa diakses seluruh masyarakat. Dengan demikian, energi berkeadilan di Indonesia bisa terwujud.
Tak hanya program peningkatan rasio elektrifikasi, Kementerian ESDM juga mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) pasca pandemi.
Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 menghantam hampir seluruh sektor tidak terkecuali sektor minyak dan gas. EBT dinilai akan mendorong ekonomi jangka panjang yang stabil, menciptakan lapangan kerja hingga mengurangi emisi gas rumah kaca.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Energi Baru Terbarukan
Arifin juga menyinggung soal target bauran EBT sebesar 23 persen yang ditargetkan bakal tercapai di tahun 2025. Menurutnya, harus dilakukan persiapan matang untuk mewujudkan itu semua.
"Bagaimana bisa kita menyiapkan kebijakan mendorong pemanfaatan energi bersih, lalu pembangunan infrastruktur seperti transmisi jaringan, kita harus siapkan," ujarnya.
Advertisement