Terkait Isu Laut China Selatan, PM Jepang Tidak Ingin Ada Kekerasan

Perdana Menteri Jepang Suga Yoshihide menyoroti isu Laut China Selatan. Ia tak ingin ada kekerasan terkait hal itu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Okt 2020, 11:47 WIB
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berjalan menuju mobilnya setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 20 Oktober 2020. Lawatan kenegaraan tersebut dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara. (Indonesian Presidential Palace via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga tidak akan mengizinkan tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan dan kekerasan terkait Laut China Selatan.

"Kami tidak mengizinkan tindakan yang bisa meningkatkan ketegangan terkait masalah Laut China Selatan," ujar dalam PM Jepang dalam press briefing pada Rabu (22/10/2020) di Hotel Fairmont Jakarta.

"Hukum harus tetap ditegakkan dan jangan ada intimidasi dan kekerasan. Itu yang penting," jelas PM Suga.

Menurutnya, upaya bersama mencari solusi adalah hal yang tepat dalam permasalahan ini.

"Kita harus mencari solusi yang damai, dan saya ingin kerja sama yang baik dengan Indonesia," jelas PM Jepang tersebut.

 

Simak video pilihan di bawah ini:


Ingin Wujudkan Indo Pasifik yang Damai

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menggelar konferensi pers bersama saat menerima kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Selasa (20/10/2020). Lawatan kenegaraan tersebut dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara. (INDONESIAN PRESIDENTIAL PALACE/AFP)

Dalam pernyataan media, PM Suga juga menjelaskan keinginan Jepang untuk kawasan Indo Pasific yang damai.

"Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi kami ingin menciptakan Indo Pasific yang makmur dan damai bersama Jepang," ujar PM Suga di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu pagi.

"Jika ASEAN dan Jepang tingkatkan konektivitas ini akan membawa kemakmuran dan fondasi indo pasific yang baik," tambahnya.

Dalam pernyataannya, salah satu alasan PM Suga memilih Indonesia sebagai salah satu lokasi yang dikunjungi lantaran RI merupakan negara dengan jumlah penduduk dan GDP yang besar.

"Saya pilih Indonesia yang memiliki jumlah penduduk dan GDP yang besar di kawasan ASEAN. Jepang dan ASEAN berkembang bersama sebagai kawan lama dan mitra hingga sekarang," jelas Suga.

"Saya juga ucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat di Indonesia."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya