Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Rabu (21/10/2020). Rencananya RUPSLB ini akan digelar pukul 14.30 WIB di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu agenda RUPSLB Mandiri kali ini ialah perubahan susunan perseroan, dimana akan ada tokoh yang mengisi posisi Direktur Utama (Dirut) yang sempat kosong beberapa waktu.
Advertisement
"Hari ini digelar RUPS, agendanya pergantian direksi Bank Mandiri," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat dihubungi.
Beberapa waktu, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo pernah menyebutkan 3 calon Dirut Mandiri baik dari internal perusahaan maupun eksternal.
"Ada lah, beberapa, sedang disaring," ujar pria yang akrab disapa Tiko di Kompleks Parlemen, Kamis (1/10/2020) lalu.
Salah satu nama yang diduga kuat bakal mengisi jabatan ini ialah Darmawan Junaidi yang saat ini menjabat sebagai Direktur Treasury, International Banking and Special Asset Management sejak 2017.
Karier Darmawan di Bank Mandiri terbilang cukup panjang. Dirinya lebih banyak ditugaskan di bidang treasury sejak merger Bank Mandiri tahun 1999 hingga menjadi Group Head Treasury di tahun 2016.
Selain di Bank Mandiri, Darmawan juga pernah menjadi Direktur Keuangan PT Semen Indonesia periode 2016-2017, bahkan sebagai Plt. Direktur Utama di periode Mei-Agustus 2017.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Royke Tumilaar Jadi Dirut BNI, Siapa Pimpin Bank Mandiri?
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menegaskan dukungannya kepada arah kebijakan Kementerian BUMN menyusul penunjukkan beberapa jajaran manajemen senior Bank Mandiri untuk mengisi jabatan di Bank Negara Indonesia (BNI). Penunjukan tersebut dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT BNI (Persero) Tbk, Selasa 2 September 2020.
Salah satu manajemen senior tersebut adalah Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, yang kini memegang posisi sebagai Direktur Utama BNI.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi menyatakan, Bank Mandiri akan mendiskusikan siapa pengganti Royke Tumilaar dengan Dewan Komisaris, termasuk dengan Kementerian BUMN untuk pelaksanaan RUPS Luar Biasa.
Namun, Hery mengatakan, Bank Mandiri meyakini bahwa Kementerian BUMN akan menempatkan talenta-talenta terbaik untuk memperkuat jajaran manajemen di seluruh perusahaan BUMN, termasuk di sektor perbankan.
"Meskipun dengan berat hati karena harus melepas insan Mandirian terbaik, kami tetap bersyukur karena talenta Bank Mandiri kembali dipercaya untuk memperkuat bank BUMN lain agar dapat bersama-sama membangun ekonomi nasional, khususnya di tengah tekanan bisnis dan ketidakpastian yang tinggi akibat dampak pandemi covid-19." katanya, Rabu (2/9/2020).
Selain Royke Tumilaar, nama-nama lain yang turut hengkang dari Bank Mandiri ke BNI antara lain mantan Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Rumantir, mantan Senior Executive Vice President Wholesale Risk Bank Mandiri David Pirzada, mantan Senior Vice President SME Banking Muhammad Iqbal, dan mantan Senior Vice President Strategy & Performance Management Bank Mandiri Novita Widya Anggraini.
Hery melanjutkan, Bank Mandiri juga menyampaikan ungkapan apresiasi yang dalam atas kontribusi para mantan pejabat tersebut kepada perseroan dalam menjaga keberlangsungan bisnis perseroan. Dia juga mendoakan keberhasilan dan kesuksesan mereka di tempat tugas yang baru.
"Terutama kepada bapak Royke Tumilaar yang telah menunjukkan leadership yang kuat dalam menentukan kebijakan dan memotivasi seluruh insan Mandirian dalam berkarya untuk mencapai mandat dari pemegang saham. Apalagi Pak Royke merupakan bankir yang tergolong sukses dan kompeten dalam urusan Merger & Acquisition, restrukturisasi organisasi dan lain-lain yang akan berguna untuk mendukung peningkatan aset di tempat baru, seperti yang telah Beliau lakukan di Bank Mandiri," tuturnya.
Advertisement