Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu merek ternama asal Eropa, Peugeot memiliki rekam jejak perjalanan yang cukup panjang. Gambaran kiprah pabrikan berlambang singa ini, kemudian terpampang jelas di Museum yang berada di Sochaux, Perancis.
Museum Perjalanan Peugeot (Musée de l'Aventure Peugeot), merupakan tempat yang berisikan sejarah perjalanan Peugeot dalam menjalani bisnis otomotif. Museum ini didirikan oleh salah satu anggota keluarga Peugeot pada 1988, dekat dengan lokasi industri merek tersebut.
Advertisement
"Museum ini mewakilkan perkembangan industri otomotif dari masa-masa awal era otomotif hadir di dunia. Maklum, hal ini dikarenakan Peugeot sudah memproduksi mobil sejak 1891," tulis Peugeot dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Rabu (21/10/2020).
Pada 1982, Pierre Peugeot yang merupakan presiden Peugeot Automobile, membentuk tim “L’Aventure Peugeot”.
Tim secara objektif mengumpulkan seluruh barang-barang yang merepresentasikan Peugeot selama hampir dua abad. Mobil-mobil klasik menjadi pusat dari koleksinya, ditambah berbagai produk yang pernah diproduksi Peugeot.
Akhirnya pada 1984, salah satu bagian dari situs industri Peugeot diubah menjadi museum yang mengoleksi berbagai harta sejarah Peugeot. Kemudian, museum ini dibuka untuk umum 1988 dan terus berkembang hingga kini.
Luas museum
Museum ini juga memiliki ruangan arsip yang di dalamnya masih lengkap terdapat berbagai blueprint dari kendaraan, termasuk produk pertama yang diproduksi 1891.
Museum ini memiliki luas sebesar 45.000 m2 dan dibuka untuk umum hanya sebesar 10.000m2. Pada area terbuka untuk umum tersebut, terpajang 130 unit mobil klasik Peugeot, dimana sejatinya mereka memiliki lebih dari 450 unit mobil koleksi.
Tidak hanya itu, 130 sepeda dan sepeda motor juga turut dipajang dari total koleksi lebih dari 300 unit. Untuk ruangan pengarsipan seluruh sejarah dan dokumen Peugeot sendiri terbentang sebesar 5 kilometer persegi.
Museum ini menjadi catatan sejarah kehadiran dan peran Peugeot pada perkembangan era industri otomotif dari masa ke masa.
Advertisement
