Liputan6.com, Wellington- Selandia Baru melaporkan dua kasus baru Virus Corona COVID-19. Kasus baru itu merupakan infeksi lokal yang terkait dengan pekerja pelabuhan yang dites positif saat akhir pekan.
Sementara itu, negara tersebut juga melaporkan adanya 23 kasus baru COVID-19 yang merupakan penularan impor.
Advertisement
Dikutip dari Channel News Asia, Rabu (21/10/2020) Direktur Jenderal Departemen Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield mengatakan, sebagian besar kasus impor terkait dengan sekelompok nelayan Rusia dan Ukraina yang tinggal di fasilitas isolasi di Kota Christchurch.
Bertambahnya kasus itu menjadikan total keseluruhan infeksi COVID-19 di Selandia Baru menjadi 1.556, menurut Bloomfield.
Pekerja pelabuhan yang terkait dengan kasus COVID-19 lokal itu dinyatakan positif pada 18 Oktober 2020, dua pekan setelah Perdana Menteri Jacinda Ardern menyatakan Selandia Baru telah "mengalahkan virus lagi".
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Penerbangan Perdana Maskapai Selandia Baru ke Sydney
Kasus baru COVID-19 tersebut juga terjadi sehari setelah Partai Buruh yang mencalonkan PM Ardern memenangkan pemilihan umum, dengan penanganan pandemi oleh pemerintahnya yang secara luas dikreditkan sebagai faktor.
Pada 16 Oktober, penerbangan perdana yang mengangkut ratusan penumpang pesawat maskapai Selandia Baru berhasil mendarat di Sydney sebagai bagian dari gelembung perjalanan baru trans-Tasman.
Dalam pembukaan untuk pariwisata internasional tersebut, pihak berwenang Australia mengatakan bahwa pelancong dengan penerbangan yang disetujui tidak akan diminta untuk menjalani karantina di Sydney.
Sebelumnya pada Mei 2020, Selandia Baru menyatakan telah mengalahkan penularan lokal Virus Corona COVID-19, meski klaster baru di Auckland pada Agustus 2020 membuat kota terbesar di negara tersebut terpaksa kembali menerapkan lockdown selama beberapa pekan.
Advertisement