Liputan6.com, Banyuwangi Pemkab Banyuwangi terus berupaya mendorong geliat pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya dengan memberikan jaminan kesehatan, keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan melalui digitalisasi pariwisata lewat transaksi non tunai melalui platform uang elektronik Linkaja.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda mengatakan Pemkab Banyuwangi saat ini tengah berupaya untuk memulihkan kembali sektor pariwisata setelah terdampak Covid-19. Sejumlah upaya dilakukan salah satunya adalah dengan melakukan digitalisasi di sektor pariwisata.
Advertisement
“Salah satunya pemkab membuka pembelian tiket destinasi wisata secara online lewat aplikasi banyuwangitourism. Aplikasi ini juga menampilkan ragam destinasi wisata yang telah tersertifikasi kesehatan sesuai protocol Covid-19,” ujar Bramuda, Rabu (21/10/2020).
Menambah fasilitas aplikasi tersebut, pemkab menggandeng platform uang elektronik milik BUMN Linkaja sebagai alat pembayaran. Linkaja saat ini didukung oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sehingga wisatawan semakin mudah untuk menggunakannya.
“Kami resmi bekerjasama dengan Linkaja. Karena Linkaja merupakan salah satu platform uang elektronik yang jangkauannya luas. Kami berharap dengan kemudahan pembayaran non tunai ini wisatawan semakin nyaman dan yakin untuk datang ke Banyuwangi,” urai Bramuda.
Selain untuk pembelian tiket online, pembayaran nontunai Linkaja juga dilakukan di ekosistem pariwisata Banyuwangi. Yakni melalui metode pembayaran berbasis QRIS (Quick Respons Indonesian Standard) di berbagai UMKM sekitar area wisata yang menjual makanan/minuman dan cendera mata.
“Kita berharap ke depan kemudahan transaksi nontunai ini juga bisa semakin memajukan UMKM dan seluruh pelaku pariwisata yang terlibat dalam kemajuan pariwisata Banyuwangi,” imbuh Bramuda.
Sementara itu, Direktur Marketing LinkAja Edward Kilian Suwignyo mengatakan, kerja sama digitalisasi pembayaran dengan Banyuwangi merupakan bentuk nyata dari komitmen BUMN dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Banyuwangi.
“Dengan tetap memberlakukan secara ketat protokol kesehatan di berbagai destinasi wisata, kami harap keberadaan LinkAja dapat semakin mendongkrak upaya pemulihan sektor pariwisata Banyuwangi yang berkontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi daerah,” ujar Edward yang juga Direktur Aplikasi dan Tata Ekonomi Digital Kemenparekraf ini.
Tidak hanya dapat semakin memberi kemudahan, keamanan, dan kenyamanan dalam bertransaksi, dukungan LinkAja kali ini pun relevan dengan situasi pandemi, dimana pembayaran elektronik dapat membantu seluruh lapisan masyarakat untuk tetap dapat produktif dan tetap menjaga protokol kesehatan.
“Digitalisasi ini bisa mengurangi paparan terhadap penggunaan uang tunai. Kedepannya, LinkAja juga akan menyediakan tempat pengisian saldo di berbagai area destinasi wisata,” pungkas Edward.
Sebelumnya, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas telah meneken MoU dengan Linkaja pada 2019. Pemkab terus mendorong terciptanya ekosistem cashless society di masyarakat.
(*)