Dipercaya CEPI, Kompetensi Bio Farma Kembangkan Vaksin Diakui Dunia

Bio Farma akan memproduksi vaksin COVID-19 untuk CEPI dengan multi platform sebanyak 100 juta dosis per tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2020, 19:16 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta BUMN farmasi, Bio Farma dipercaya Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) sebagai perusahaan farmasi yang kompeten di dunia dalam pengembangan vaksin COVID-19.

Bio Farma akan memproduksi vaksin COVID-19 untuk CEPI dengan multi platform sebanyak 100 juta dosis per tahun. Produksi vaksin ditargetkan dimulai pada akhir Kuartal IV tahun 2021 atau Kuartal I tahun 2022. 

“Vaksin produksi Bio Farma telah digunakan di 150 negara dan (sebagai produsen) telah dipercaya berbagai organisasi dunia dalam pengembangan vaksin. Salah satunya adalah CEPI,” kata Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir.

Honesti Basyir juga menjelaskan Bio Farma dipercaya dalam pengembangan teknologi vaksin untuk kemandirian di negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Kualitas dan reputasi salah satu BUMN di Indonesia ini tentu membanggakan. “Kami sangat bangga bisa disejajarkan dengan produsen vaksin lain di dunia,” kata Honesti.

Tugas penting selanjutnya di masa depan, kerjasama Bio Farma dengan CEPI tidak hanya sebatas vaksin COVID-19 saja, melainkan pengembangan vaksin pandemi lainnya melalui berbagai teknologi terkini.

Saksikan video di bawah ini:


Bio Farma: 1.620 Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sudah Disuntik Dosis Pertama

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

PT Bio Farma mengungkapkan hingga Jumat pekan lalu, 1.620 sukarelawan uji klinis vaksin COVID-19 di Indonesia telah mendapatkan suntikan pertama.

Uji klinis tahap ketiga ini sendiri dilakukan terhadap vaksin COVID-19 buatan perusahaan China Sinovac dan bekerja sama dengan Universitas Padjajaran, Bandung.

"Vaksin ini kan memang dua kali penyuntikkan, dua dosis, dosis pertama dan dosis kedua. Yang dosis pertama sudah selesai 1.620," kata Bambang Heriyanto, Corporate Secretary PT Bio Farma dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta pada Senin (19/10/2020).

Bambang juga melaporkan, sebanyak 1.074 sukarelawan sudah mendapatkan suntikkan dosis kedua dari calon vaksin COVID-19. "Yang sudah diambil darahnya ada sekitar 671 relawan," ia menambahkan.

Ia berharap agar uji klinis vaksin COVID-19 ini sudah selesai di bulan Januari 2021 sehingga laporan studi bisa digunakan untuk mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya