Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) melemah tipis pada penutupan perdagangan Rabu. Hal ini karena Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melanjutkan negosiasi mereka tentang paket stimulus fiskal baru.
Dikutip dari CNBC, Kamis (22/10/2020), Dow Jones Industrial Average merosot 97,97 poin, atau 0,4 persen menjadi 28.210,82. Sebelumnya, rata-rata 30 saham di indeks tersebut diperdagangkan lebih dari 100 poin lebih tinggi.
Advertisement
Sementara S&P 500 merosot 0,2 persen menjadi 3.435,56 dan Nasdaq Composite turun 0,3 persen menjadi ditutup pada 11.484,69.
Pelosi mengatakan dia berharap kedua belah pihak dapat menyelesaikan bagian alokasi dari tagihan bantuan virus corona di kemudian hari.
Komentarnya muncul setelah kepala staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan pada hari Selasa bahwa Pelosi dan Mnuchin telah membuat kemajuan yang baik dalam pembicaraan stimulus.
"Pasar tampaknya terpaku pada apa yang kemungkinan akan menjadi pembicaraan stimulus sebelum pemilihan presiden," kata Yousef Abbasi, Ahli Strategi Pasar Global di StoneX.
"Senator Republik telah menolak proposal apa pun yang lebih besar dari 'kesepakatan tipis' mereka dan setiap indikasi adalah bahwa stimulus pra-pemilihan terus menjadi tembakan yang sangat panjang," lanjut dia.
Percakapan Mnuchin dan Pelosi pada Selasa melanjutkan upaya menit-menit terakhir untuk membahas kesepakatan sebelum pemilihan 3 November.
Demokrat dan pemerintahan Trump telah berjuang selama berbulan-bulan untuk mengatasi ketidaksepakatan mendasar atas langkah-langkah stimulus tambahan karena ekonomi terus merasakan beban pandemi virus corona.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pergerakan Saham
Saham Netflix turun hampir 7 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang mengecewakan dan melaporkan penambahan pelanggan yang lebih sedikit dari perkiraan. Goldman Sachs dan Boeing adalah anggota Dow yang berkinerja terburuk, masing-masing turun 2,5 persen dan 2 persen.
Penurunan tersebut agak dimitigasi oleh lonjakan 28,3 persen pada pangsa Snap. Saham perusahaan media sosial itu menguat karena hasil yang lebih kuat dari perkiraan untuk kuartal sebelumnya.
Lonjakan Snap mendorong saham ke posisi tertinggi sepanjang masa dan mengangkat Facebook, Twitter, dan Alphabet. Facebook ditutup 4,2 persen lebih tinggi dan Twitter naik 8,4 persen.
Saham Alphabet naik 2,3 persen. Seorang analis Deutsche Bank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa hasil Snap menyiratkan bonanza untuk iklan online.
Advertisement