Hindari Kesalahpahaman, Pemkab Tangerang Tutup Pendaftaran Online Vaksin Covid-19

Pemkab Tangerang memilih mendata warganya yang akan divaksin Covid-19 secara offline atau dengan mendatangi RT/RW.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 22 Okt 2020, 09:10 WIB
Banner Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Tangerang menutup pendaftaran online atau daring pemberian vaksin Covid-19. Pemkab Tangerang memilih mendata secara offline atau mendatangi RT/RW untuk masyarakat yang akan divaksin pada Januari 2021 mendatang.

Padahal awalnya, salah satu Puskesmas di Kabupaten Tangerang itu, bakal membuka secara online pendaftaran vaksin Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi mengatakan, alasan ditutup pendataan secara daring lantaran untuk menghindari kesalahpahaman soal distribusi vaksin Covid-19, seusai perintah Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

"Pendataan sebenarnya enggak ditutup, yang online saja sebenarnya yang ditutup. Itu bagus sebenarnya, tapi bupati perintahkan untuk tutup karena salah persepsi," tutur Hendra, Kamis (22/10/2020).

Selanjutnya, pendataan peserta vaksin Covid-19 akan terus berlanjut secara fisik dilakukan langsung oleh perangkat pemerintah setempat. Hendra menjelaskan, pihaknya akan jemput bola mengumpulkan data warga melalui RT/RW setempat.

"Data diambil dari RT/RW. Data dikumpulkan dan diantar ke Puskesmas Cisauk, baru dilihat nih orang yang terdata itu orang prioritsas atau enggak, kalau prioritas itu baru divaksin," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Minta Data ke Disdukcapil

Dia menuturkan bahwa warga sementara ini tidak perlu repot-repot mempersiapkan data diri untuk pendataan ulang peserta vaksinasi Covid-19. Sebab data diri sudah pasti terkumpul di RT/RW setempat dan akan diserahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang.

"Selain itu, kita minta data juga ke Disdukcapil Kabupaten Tangerang untuk meminta data umur 18 sampai 59 tahun. Nanti kan ada datanya bisa disandingkan jadi lebih akurat," kata Hendra.

Setelah data terkumpul, barulah vaksinisasi akan mulai dilakukan Januari 2021 mendatang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya