Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan Kamis pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (22/10/2020), rupiah dibuka di angka 14.617 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.632 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.676 per dolar AS.
Advertisement
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.617 per dolar AS hingga 14.678 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 5,85 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah dipatok di angka 14.697 per dolar AS, menguat jika dibandingkan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.658 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah diprediksi masih akan dibayangi sentimen perkembangan paket stimulus di Amerika Serikat.
Analis pasar uang PT Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan rupiah melanjutkan tren penguatan yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
"Penguatan memang terjadi karena beberapa sentimen positif yang mendukung, baik dari dalam maupun dari luar negeri," ujar Rully dia dalam dikutip dari Antara, Kamis (22/10/2020).
Dari dalam negeri, lanjutnya, sentimen didorong oleh ekspektasi menyusutnya defisit neraca transaksi berjalan sepanjang tahun ini, menyusul surplus neraca perdagangan yang terjadi dalam lima bulan berturut-turut
"Sementara dari global, harapan muncul akan disepakatinya stimulus fiskal di AS," kata Rully.
Kendati demikian, apabila ekspektasi pasar akan lolosnya paket stimulus AS tidak terealisasi, akan menjadi katalis negatif bagi rupiah.
"Tapi nanti bisa berbeda hasilnya, kalau ternyata tidak tercapai, bisa berdampak negatif juga terhadap pasar," ujar Rully
Pada Rabu (21/10) lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp14.633 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.658 per dolar AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Kemarin
Kemarin, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah tipis pada perdagangan Rabu pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Rabu (19/10/2020), rupiah dibuka di angka 14.635 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.657 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.640 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.635 per dolar AS hingga 14.660 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 5,58 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah dipatok di angka 14.658 per dolar AS, menguat jika dibandingkan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.729 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah pada Rabu berpeluang menguat seiring ekspektasi disepakati stimulus lanjutan di Amerika Serikat.
"Rupiah berpotensi menguat hari ini setelah semalam ada indikasi stimulus AS mungkin bisa dirilis sebelum pemilu," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Rabu (21/10/2020).
Presiden AS Donald Trump dikabarkan menawarkan nilai proposal stimulus yang lebih besar dibandingkan Partai Demokrat, yang mengindikasikan keinginan Trump untuk segera mendapatkan kesepakatan dan meluncurkan stimulus sebelum pemilu AS tanggal 3 November 2020 mendatang.
Menurut Ariston, kabar baik tersebut direspon positif oleh pasar dan harga aset berisiko menguat.
"Pagi ini juga masih terlihat penguatan harga aset berisiko dan rupiah mungkin bisa ikut menguat hari ini," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.
Pada Selasa (20/10) lalu, rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,34 persen menjadi Rp14.658 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.708 per dolar AS.
Advertisement