FOTO: Panen Bayam Hidroponik di Hari Santri Nasional

Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta pe

oleh Arnaz Sofian diperbarui 22 Okt 2020, 12:30 WIB
FOTO: Panen Bayam Hidroponik di Hari Santri Nasional
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta pe
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Santri memanen bayam usai memperingati Hari Santri Nasional di Kebun Gizi Hidroponik, Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Beragam sayur dikelola secara mandiri oleh para santri dengan nilai panen mencapai 1,2 ton atau sekitar Rp 20 juta per bulan. (merdeka.com/Arie Basuki)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya