Liputan6.com, Athena: Yunani akan menjual aset milik negara untuk membayar utangnya yang mengalami defisit yang cukup besar. Seperti dilansir Media Russia Today, Kamis (20/9), penjualan itu di antaranya beberapa bangunan di dalam dan luar negeri, termasuk istana kerajaan, bandara hingga tempat tinggal diplomatik luar negeri.
Beberapa aset milik Yunani yang akan dijual di antaranya, bangunan delapan lantai dengan luas 2.850 meter persegi di Brussels, Belgia. Selain itu, bangunan berarsitektur Baroque yang luasnya 2.376 meter di Belgrade, Serbia. Serta tempat tinggal staf kedutaan di Slovenia dan Siprus.
Sejak krisis ekonomi terjadi di Yunani, pemerintahan negara para filsuf itu telah secara signifikan menurunkan kehadiran diplomatiknya di luar negeri. Hal itu dilakukan untuk memotong pengeluaran negara.
"Ada keputusan untuk menyewakan dan menjual properti yang tidak digunakan," kata Gregory Delavekoura, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yunani.
Alasan penjualan aset milik negara itu dilakukan Yunani karena khawatir dengan kondisi keuangan negara yang terus merosot tajam. Menteri Keuangan Yannis Souranas sempat memperkirakan pendapatan nasional diperkirakan akan turun sebesar 25 persen pada 2014 mendatang.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri dan Departemen Keuangan Yunani tengah bekerja keras mengevaluasi kondisi pasar. Jika kondisi keuangan mulai membaik, maka Yunani tidak perlu menjual aset negara. (FRD)
Beberapa aset milik Yunani yang akan dijual di antaranya, bangunan delapan lantai dengan luas 2.850 meter persegi di Brussels, Belgia. Selain itu, bangunan berarsitektur Baroque yang luasnya 2.376 meter di Belgrade, Serbia. Serta tempat tinggal staf kedutaan di Slovenia dan Siprus.
Sejak krisis ekonomi terjadi di Yunani, pemerintahan negara para filsuf itu telah secara signifikan menurunkan kehadiran diplomatiknya di luar negeri. Hal itu dilakukan untuk memotong pengeluaran negara.
"Ada keputusan untuk menyewakan dan menjual properti yang tidak digunakan," kata Gregory Delavekoura, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yunani.
Alasan penjualan aset milik negara itu dilakukan Yunani karena khawatir dengan kondisi keuangan negara yang terus merosot tajam. Menteri Keuangan Yannis Souranas sempat memperkirakan pendapatan nasional diperkirakan akan turun sebesar 25 persen pada 2014 mendatang.
Saat ini, Kementerian Luar Negeri dan Departemen Keuangan Yunani tengah bekerja keras mengevaluasi kondisi pasar. Jika kondisi keuangan mulai membaik, maka Yunani tidak perlu menjual aset negara. (FRD)