Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 914 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan untuk mengantisipasi demo elemen buruh dan mahasiswa yang menolak Undang-Undang tolak UU Cipta Kerja di Surabaya, Jawa Timur Kamis (22/10/2020).
"Pengamanan 914 personel. Dari Polrestabes 231, Polsek jajaran 118, Polda Jatim 255 dan TNI 310," ujar Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, AKP M Akhyar kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.
Baca Juga
Advertisement
Pengamanan personel gabungan ini, menurut Akhyar, untuk mengamankan unjuk rasa dari DPD LEM SPSI Jawa Timur, yang rencananya diikuti oleh 500 demonstran.
"Pengamanan personel gabungan ini di fokuskan di satu titik yaitu di depan kantor DPRD Jatim," ucap Akhyar.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Aksi Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja
Aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Surabaya beredar di grup-grup WA yang bertuliskan, Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) akan kembali menggelar aksi menuntut pencabutan UU Cipta Kerja yang dianggap merugikan buruh. Aksi akan digelar selama empat hari berturut-turut mulai Selasa 20 Oktober - Jumat 23 Oktober 2020.
Aksi penyampaian pendapat di muka umum ini melibatkan puluhan elemen masyarakat. Sasaran demonstrasi yang dituju adalah Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur.
Namun, sebelum menuju titik utama, terlebih dulu sekitar kurang lebih 3000 massa akan berkumpul di Kebun Binatang Surabaya.
Advertisement