Liputan6.com, Jakarta - Petarung mix martial arts (MMA) Aung La N Sang tengah bersiap untuk mengikuti ajang One Championship bertajuk, Inside The Matrix, Jumat (30/10/2020). Juara dunia ONE Middleweight itu akan mempertahankan sabuk juaranya dari Reinier “The Dutch Knight” de Ridder.
Laga One Championship yang dihelat di Singapura tersebut menjadi salah satu tantangan terberat bagi petarung asal Myanmar itu. Pasalnya, Reiner “The Dutch Knight” de Ridder memiliki rekor 12 kali tanpa kekalahan.
Advertisement
Terlebih, Aung La N Sang “The Burmese Python” baru dinyatakan sembuh setelah mengidap Covid-19. Ia diketahui terpapar virus asal Kota Wuhan itu pada 29 Juni 2020 lalu.
Atlet yang tinggal di Florida, Amerika Serikat itu turut membagikan pengalamannya selama bertarung melawan Covid-19. Ia menuturkan kejadian itu bermula dari rasa kelelahan.
“Semuanya berawal dari rasa kelelahan. Saat bangun tidur setelah beristirahat selama 8 jam, saya masih merasa lelah,” ujarnya.
“Awalnya, saya merasa hal itu hanya kelelahan akibat latihan intensif yang saya jalani selama persiapan untuk laga nanti. Namun, setelah saya pikir kembali, saya merasa ada yang janggal dengan semua ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengaku virus itu menyebabkan dirinya demam dan merasakan lelah yang amat dalam. Kemudian, nyeri di kedua tangan, punggung baigan belakang dan di kedua kaki.
Simak Video Aung La N Sang Berikut Ini
Satu Keluarga Terdampak
Pasca dinyatakan positif Covid-19, Aung La N Sang mengungkap langsung melakukan isolasi mandiri di rumah. Ia tidak bertemu keluarga yang lain dan memilih berdiam diri.
Namun, usaha itu tampak sia-sia. Pasalnya, anggota keluarganya yang lain ikut terpapar virus yang sama dengannya.
“Selama periode pemulihan, saya makan sendirian, menggunakan masker dan mengkarantina diri sendiri di sebuah kamar kecil agar menjauh dari keluarga. Tapi, isolasi mandiri saja tidak cukup, karena seluruh keluarga saya pun tertular,” paparnya.
Advertisement
Sitgma Buruk
Akibat terpapar Covid-19, Aung La N Sang mengaku kerap dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya. Ia merasa mendapat stigma buruk yang dilontarkan oleh tetangganya.
“Hal tersulit dari menderita Covid-19 adalah stigma di baliknya. Karena saya mengidap Covid-19, orang-orang berpikir saya berada dalam kondisi sangat sulit,” tuturnya.
“Saya sebenarnya berharap mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar. Namun, sebagian orang yang ada di sekitar saya memiliki stigma buruk dan ketakutan berlebih. Tapi, itu tak mengapa, yang jelas saya bisa mengalahkan penyakit ini.”
Hasil Tes Negatif
Setelah menjalani karantina mandiri beberapa minggu, “The Burmese Pyhton” dinyatakan non-reaktif Covid-19. Ia mengaku senang karena bisa berjuang melawan pandemi itu.
“Rasanya sangat menyenangkan Ketika hasil tes yang keluar non-reaktif. Akhirnya saya bisa kembali untuk melakukan hal-hal yang ingin saya lakukan dan bersiap untuk menghadapi pertandingan,” pungkasnya.
Advertisement
Cara Menyaksikan ONE: Inside The Matrix
Ajang ini dapat disaksikan pada Jumat, 30 Oktober 2020 lewat ONE Super App, Vidio, MAXstream, Kaskus TV dan SCTV.
Penulis
Dzaky Nurcahyo
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)