Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Virus Corona COVID-19 tidak boleh menyurutkan kontribusi Indonesia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
Salah satunya, upaya Indonesia untuk terus berupaya berkontribusi dalam proses perdamaian di Afghanistan. Sejumlah langkah dilakukan oleh Indonesia dengan cara menjalin komunikasi yang baik dengan Afghanistan maupun Taliban.
Baca Juga
Advertisement
"Indonesia hadir pada penandatangan perdamaian antara Amerika Serikat dan Taliban di Doha pada 29 Februari 2020," ujar Menlu Retno Marsudi dalam press briefing secara virtual, Kamis (22/10/2020).
"Indonesia juga hadir dalam dimulainya perundingan intra Afghan pada tanggal 12 September 2020, dimana Indonesia menegaskan kembali pentingnya Afghanistan-Afghan-owned and Afghan-led dan pelibatan perempuan dalam proses perdamaian di Afghanistan," tambahnya.
Selain itu, Menlu Retno jugha menyampaikan bahwa Indonesia telah membentuk Afghanistan – Indonesia Women’s Solidarity Network di Kabul pada 1 Maret 2020, yang menghasilkan jaringan kerja sama antara perempuan Indonesia dan Afghanistan.
"Komunikasi akan terus dijalankan, baik dengan pemerintah Afghanistan maupun Taliban serta negara terkait lain antara lain AS, Qatar, Jerman, Norwegia, Uzbekistan, Pakistan dan lain-lain," kata Retno Marsudi.
Saksikan Video Berikut Ini:
Diplomasi Indonesia untuk Palestina
Untuk isu Palestina, Retno Marsudi menyatakan bahwa Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang secara konsisten terus memberikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
"Selain dukungan politik yang konsisten, Indonesia telah berkomitmen memberikan bantuan keuangan, baik kepada otoritas Palestina kepada UNRWA dan kepada ICRC," kata Menlu Retno.
"Pemberian dukungan peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga diberikan, antara lain pelatihan personil kepolisian dan pembentukan badan regulator obat dan makanan Palestina," jelasnya.
Retno Marsudi terus menegaskan bahwa Indonesia akan terus membantu perjuangan Palestina dan mendorong dukungan internasional yang solid. Tanpa dukungan solid dunia, maka masa depan Palestina akan menjadi lebih sulit.
Advertisement