Dianggap Mengancam Akan Bunuh Capres AS Joe Biden, Pria Maryland Ditangkap

Seorang laki-laki asal Maryland, ditangkap gara-gara dituding membuat ancaman pembunuhan terhadap calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2020, 19:52 WIB
Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, memberi isyarat saat berbicara selama debat capres AS 2020 pertama pada Selasa (29/9/2020), di Case Western University dan Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio. (Foto AP/Patrick Semansky)

Liputan6.com, Jakarta Dituding membuat ancaman pembunuhan terhadap calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, seorang laki-laki asal Maryland, ditangkap Rabu 21 Oktober 2020.

Mengutip VOA Indonesia, Kamis (22/10/2020), tersangka dikenal bernama James Dale Reed yang berusia 42 tahun, yang juga didakwa mengancam akan melakukan kekerasan seksual terhadap Senator Kamala Harris, pasangan Joe Biden, dalam surat yang ditinggalkannya di rumah tetangga yang memasang poster mendukung Partai Demokrat.

Penduduk Kota Frederick, Maryland itu yang awalnya membantah mengancam akan melakukan kekerasan terhadap para kandidat itu, tertangkap kamera video bel pintu tetangganya pada 4 Oktober ketika meletakkan surat di depan pintu rumah mereka.

Jaksa penuntut mengatakan Reed diinterogasi di rumahnya dan kemudian ditangkap setelah mengaku melakukan pelanggaran itu.

 

Saksikan Juga Video Ini:


Ancaman Dianggap Ilegal

Ilustrasi surat (Sumber: PIxabay)

Dalam pernyataan, Jaksa Wilayah AS untuk Distrik Maryland Robert Hur mengatakan ancaman itu ilegal, dan kantornya menanggapinya dengan serius. Hur menambahkan kantornya akan "meminta pertanggungjawaban orang-orang yang membuatnya."

Secret Service sejak itu mengajukan tuntutan pidana di pengadilan federal terhadap Reed, menurut pernyataan tertulis Reed mengatakan ia menulis surat ancaman karena kecewa dengan situasi politik.

Tindakan Reed terjadi beberapa hari setelah puluhan laki-laki didakwa merencanakan penculikan terhadap Gubernur Michigan Gretchen Whitmer. Sekaligus terjadi ketika kelompok hak-hak sipil memperingatkan kekerasan terkait pemilu.

Ini bukan pertama kalinya Reed dituduh membuat pernyataan ancaman. Pada 2014, ia membuat ancaman serupa kepada orang tak dikenal yang berada di bawah perlindungan Secret Service.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya