Liputan6.com, Denpasar Ratusan mahasiswa, LSM dan organisasi kemasyarakatan yang tergabung dalam Aliansi Bali Tidak Diam kembali turun ke jalan. Mereka menyuarakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja atau Omnibus Law. Jalannya aksi demonstrasi di depan Kampus Unud Sudirman berlangsung damai. Namun, ada kejadian unik ketika petugas kepolisian menyita sebuah poster bertuliskan "Awas!!! Ada tukang kawal jogging". Poster itu dibawa seorang siswa SMK yang ikut menjadi bagian dari massa aksi.
Peristiwa itu terjadi ketika siswa SMK itu berjalan dari depan kampus menuju arah utara. Rupanya ia hendak ke masjid untuk salat. Ia sempat diamankan oleh petugas kepolisian. Kepada petugas, remaja itu mengaku bukan dia yang membuat poster tersebut, melainkan dibuat orang lain.
Dirinya hanya memegang poster itu saja. Mengenai aksinya berjalan ke arah utara mendekat kerumunan polisi, hal itu dilakukannya bukan untuk menantang aparat kepolisian. Ia mengaku hendak menuju masjid yang tak jauh dari lokasi demo.
Baca Juga
Advertisement
Penjelasan remaja itu diterima polisi. Ia melepaskan siswa tersebut, namun tidak dengan posternya. Poster yang menyindir aparatur Polda Bali itu langsung diamankan petugas. Karo Ops Polda Bali, Kombes Pol Djoko Prihadi hanya meminta massa aksi melakukan unjuk rasa dengan tertib dan damai.
"Kami berharap unjuk rasa ini harus tertib dan teratur sesuai norma dn cara-cara yang benar dalam aturan menyampaikan pendapat di muka umum. Kami hanya mengantisipasi saja," tuturnya.
Sebelumnya, publik Bali dihebohkan oleh aksi petugas kepolisian yang mengawal tiga orang pria yang tengah jogging sambil membawa anjing. Aksi pengawalan itu dilakukan di jalanan umum. Sontak saja pengawalan yang diberikan polisi menggunakan mobil patwal dicibir publik.