Ricuh Demo Tolak Omnibus Law Makassar, Polisi Sebut Mahasiswa Disusupi Aliansi Makar

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam menyebut bahwa mahasiswa disusupi oleh alinsi yang menyebut diri mereka Makar.

oleh Fauzan diperbarui 23 Okt 2020, 01:48 WIB
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Medisyam (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Merdisyam turun langsung untuk melerai kericuhan antara warga dan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang melakukan aksi demo penolakan UU Cipta Lapangan Kerja atau Omnibus Law di Jalan AP Pettarani, Makassar Sulawesi Selatan. Kericuhan yang dimulai pada Kamis (22/10/2020) sekitaru pukul 21.00 itu baru reda saat menjelang tengah malam.

Mantan Kapolda Sulawesi Tenggara itu menyebutkan bahwa demonstrasi mahasiswa mulanya berjalan aman, namun saat malam tiba kericuhan pecah. Apalagi saati itu mahasiswa mulai disusupi oleh kelompok yang menamai diri mereka Makar. 

"Ini berawal dari unjuk rasa menolak omnibus law yang dilkukan oleh elemen mahasiswa. Namun usai magrib, disusupi juga dengan aliansi yang mereka sebut dirinya Makar," kata Merdisyam kepada awak media, Jumat (23/10/2020) sekitar pukul 00.15 Wita. 

Aliansi makar itu, lanjut Merdisyam, menjadi penyebab pecahnya kericuhan antara warga dan mahasiswa. Ulah mereka yang melempar, merusak hingga menjarah di sekirat lokasi kejadian menyulut amarah warga hingga kericuhan terjadi.

"Beberapa CCTV dirusak. Dan kebetulan di depan sini ada kantor salah satu partai politik. Disana ada mobil ambulans yang terparkir juga jadi sasaran massa. Hal ini, mendapatkan perlawanan dari masyrakat," terangnya. 

Pihak kepolisian pun akan menyelidiki keberadaan aliansi Makar di Kota Makassar. Aliansi itu dianggap bisa menjadi perusak aksi mahasiswa karena telah memprovokasi demosntran hingga terjadi anarkisme. 

"Kita akan kumpulkan bukti-bukti nanti terkait pengerusakan dan pembakaran. Makar yang menyusupi aksi mahasiswa dan mereka melakukan upaya-upaya provokasi, bahkan upaya anarkis. Kita akan selidiki aliansi Makar," tegasnya.

 

Simak juga video pilhan berikut:


13 Orang Diamankan

Pembubaran warga yang menyerang mahasiswa (Fauzan/Liputan6.com)

Berbagai upaya dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menenangkan mahasiswa dan warga saat kericuhan terjadi. Mulai dari cara persuasif hingga cara yang keras. 

"Kita tadi melakukan upaya persuasif sampai upaya penegakan hukum, berupa pendorongan hingga pembubaran. Semaksimal mungkn, kita mengurangi jatuhnya korban," ucap Merdi. 

Saat proses peleraian kericuhan itu, polisi terlihat beberapa kali menembakkan gas air mata ke arah kampus. Merdisyam menyebutkan bahwa penembakan gas air mata itu telah sesuai dengan SOP. 

"Penembakan gas air mata sudah sesuai dengan protap. Tembakn bukan ke arah kampus, tapi ke arah kelompok massa yang berupaya melakukan anarkis (yang berada di dalam kampus)," ucap Merdi.

Sejumlah Patroli Motor Polisi terlihat menyisir sekeliling kampus UNM. Dari hasil penyisiran itu, sedikitnya 13 orang diamankan oleh pihak kepolisian.

"Untuk sementara sudah ada 13 orang kita amankan," sebut Merdisyam,. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya