Liputan6.com, Jakarta - Huawei melayangkan tanggapan sehubungan dengan persyaratan lisensi bagi perusahaan yang dinyatakan berhak mengikuti lelang spektrum 5G.
Salah satu persyaratan tersebut adalah perusahaan pemenang lelang tidak boleh memakai produk dan teknologi dari Huawei dan ZTE. Pemblokiran Huawei dan ZTE itu disebut karena Tiongkok yang merupakan basis kedua perusahaan, digambarkan sebagai "salah satu ancaman terbesar bagi Swedia."
Baca Juga
Advertisement
"Huawei menyatakan kekecewaan atas ketentuan lisensi untuk partisipasi operator dalam lelang 3,5 GHz dan 2,3 GHz yang diumumkan oleh Swedish Post and Telecom Authority," tutur juru bicara perusahaan dalam keterangan tertulis, Jumat (23/10/2020).
Huawei, menurut juru bicara, merupakan perusahaan swasta yang 100 persen dimiliki oleh karyawannya. Oleh karena itu, perusahaan bersikeras bahwa tidak ada dasar faktual apa pun untuk mendukung tuduhan bahwa Huawei menimbulkan ancaman keamanan.
"Kami menganggap tindakan pengecualian yang diberlakukan kepada Huawei hanya berdasarkan anggapan yang tidak berdasar, tidak adil, dan tidak dapat diterima," kata perusahaan lebih lanjut.
Zero Major Security Incident
Selain itu, selama 20 tahun beroperasi di Swedia, serta lebih dari tiga dekade di lebih dari 170 negara dan wilayah di seluruh dunia, Huawei meyakini memiliki rekam jejak jelas dan sejauh ini perusahaan mengklaim tidak pernah ada insiden besar terkait isu keamanan (Zero Major Security Incident).
"Huawei adalah kontributor penting dan bukan ancaman bagi TIK di Swedia. Huawei tidak pernah dan tidak akan pernah menyebabkan sedikit pun ancaman terhadap keamanan siber Swedia. Tidak melibatkan Huawei juga tidak akan membuat jaringan 5G Swedia lebih aman. Sebaliknya, persaingan dan inovasi akan sangat terhambat," ujar perusahaan.
Advertisement
Akan lakukan kajian
Selanjutnya, perusahaan mengaku akan melakukan kajian dan penilaian secara lebih mendalam atas dampak yang timbul akibat keputusan otoritas telekomunikasi Swedia ini.
"Sementara itu, kami berharap pemerintah Swedia akan mengevaluasi kembali keputusan tersebut dengan menjunjung tinggi semangat keadilan dan pasar terbuka. Kami akan menjajaki kemungkinan komunikasi lebih lanjut dengan otoritas terkait dan tetap berkomitmen untuk melayani pelanggan dan berkontribusi kepada masyarakat setempat," kata perusahaan menutup pernyataannya.