Doni Monardo: Manfaatkan Libur Panjang Oktober 2020 dengan Menanam Pohon

Doni Monardo mengajak masyarakat memanfaatkan libur panjang Oktober 2020 dengan tanam pohon.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 23 Okt 2020, 17:30 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, yang paling penting dalam mitigasi adalah mitigasi nonstrukturaldi di Telaga Saat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Momen libur panjang Oktober 2020, Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengajak masyarakat untuk menanam pohon. 

"Banyak pilihan liburan keluar rumah, luar kota atau di kota atau di rumah saja. Saya yakin masyarakat sudah semakin paham dan cerdas untuk memilih mana yang kira-kira akan dilakukan selama liburan panjang," ujar Doni saat dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, ditulis Jumat (23/10/2020).

"Ya kan memilih liburan di rumah pun tidak salah. Saya justru mengajak kepada teman-teman semua dan masyarakat seluruh Indonesia untuk memanfaatkan liburan panjang kali ini dengan melakukan aktivitas lingkungan."

Doni Monardo mencontohkan, sekarang kita lagi musim hujan. Menanam pohon juga gotong royong membersihkan lingkunfan sekitar dapat mengurangi kejadian bencana, seperti banjir.

"Bisa mencari pohon-pohon tertentu untuk bibit-bibit pohon dan ditanami. Kemudian bisa bekerjasama dengan seluruh masyarakat yang ada di RT/RW masing-masing membersihkan saluran-saluran air, selokan, gorong-gorong," lanjutnya.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Antisipasi Bahaya dari Lingkungan

Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, dengan menjaga alam, masyarakat menghindari risiko terjadinya korban jiwa saat kunjungan di Telaga Saat, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10/2020). (Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Menanam pohon dan membersihkan selokan dapat mengurangi risiko menghadapi curah hujan yang tinggi. Apalagi kita sedang menghadapi fenomena La Nina.

"Kalau kita menjalankan liburan di luar rumah, di alam terbuka tanpa mendapatkan informasi yang utuh atau lengkap tentang cuaca, ini juga punya risiko yang tinggi. Misalnya, saya berada di alam terbuka tiba-tiba ada angin kencang dan tidak bisa memprediksi," terang Doni.

"Lantas ada pohon yang tumbang atau dahan yang patah. Ketika kita tidak mengantisipasinya pohon-pohon yang akan patah atau tumbang ya bisa membahayakan diri sendiri, termasuk di sepanjang perjalanan tatkala angin puting beliung melanda suatu daerah."

Ketika terjadi angin puting beliung, ada saja pohon yang tumbang. Oleh karena itu, kita diminta juga untuk merapikan batang-batang pohon yang sudah cukup banyak cabangnya.

"Mohon kerjasama gotong royong untuk pohon dipangkas ya, bukan dipotong, bukan ditebang. Jadi dipangkas supaya saat ada angin beban dari cabang yang ada tidak begitu berat," pungkas Doni.

"Aktivitas seperti ini akan membuat kita merasa puas kepada diri sendiri karena kita telah membantu lingkungan dan mencegah tidak timbulnya kerugian harta benda dan juga korban jiwa. Pohon yang tumbang bisa menimpa rumah dan kendaraan, bahkan juga manusia."


Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19

Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya