Liputan6.com, Jakarta - Antusiasme masyarakat Indonesia mendukung keberadaan vaksin virus corona covid-19 sangat mengejutkan. Banyak yang mendukung kehadiran vaksin covid-19.
Dilansir dari situs Satgas Penanganan covid-19, ada 2.200 orang yang mendaftar sebagai relawan uji klinis vaksin untuk melawan wabah ini. Padahal, kebutuhan uji klinis yang bekerja sama dengan Bio Farma dalam mengembangkan vaksin sinovac hanya 1.620 orang.
Advertisement
Angka itu sangat mengejutkan karena banyak hoaks soal covid-19. Dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) hingga Oktober 2020 menjaring lebih dari 2.000 konten hoaks seputar virus corona covid-19 di Indonesia.
Kendati antusiasme sangat besar, tidak semua pendaftar langsung bisa menjadi relawan. Ada protokol ketat yang diterapkan untuk menyaring peserta yang memenuhi persyaratan.
"Yang diberikan pada orang-orang sehat berumur 18-59 tahun. Kita pemeriksaan dulu, rapid test dan swab test, kemudian dia negatif, tiga hari kemudian dia datang. Kita berikan imunisasi, sebelumnya kita ambil darahnya."
"Empat belas hari kemudian disuntik lagi yang kedua. Kemudian tiga bulan kemudian diambil darah (lagi), enam bulan kemudian diambil darah," kata Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran, Profesor Dr. Kusnandi Rusmil.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Pantau Kualitas Vaksin
Tim peneliti dari Universitas Padjadjaran juga memantau kualitas vaksin yang dikembangkan oleh Bio Farma dalam periode yang berbeda. Pemantauan perlu dilakukan untuk membuat masyarakat nyaman.
"Kita juga melihat batch consistency. Kita melihat beberapa vaksin yang dibikin Bio Farma itu pada bulan-bulan yang berlainan. Sehingga kita lihat apakah konsisten tidak hasilnya," ujar Profesor Kusnandi.
Hasil Uji Klinis inilah yang akan menjadi pegangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) untuk mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) ataupun persetujuan kelayakan penggunaan vaksin ke masyarakat.
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.