Liputan6.com, Jakarta Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo, mengatakan, pihaknya mengetahui asal api kebakaran gedung Kejagung dari lantai 6 bukan hanya dari keterangan saksi, tapi juga dari pantauan satelit.
Dia menuturkan, pihaknya bekerja sama dengan ahli kebakaran dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menyelidiki kebakaran di Kejagung.
Advertisement
"Kepolisian juga bekerja sama dengan ahli kebakaran dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mendalami awal mula terjadinya kebakaran menggunakan satelit," ujar Ferdi dalam jumpa pers di Mabes Polri Jakarta, Jumat (23/10/2020).
Dia menuturkan, bantuan dari ahli kebakaran dari IPB dalam penggunaan satelit dapat mengetahui titik api awal di Kejagung. Dia menjelaskan, biasanya satelit ini digunakan untuk mengecek kebakaran di lahan.
"Ini bisa menembus dan mengetahui dari mana titik api, kita harus pakai teknologi untuk menentukan apakah benar banyak titik api," yakin dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Sumbu Pendek
Dari hasil investigasi, ungkap Ferdi, penyebab kebakaran dipastikan oleh nyala api terbuka dan bukan sumbu pendek.
Akibatnya, api merembet dengan cepat dipicu dugaan penggunaan alat pembersih lantai yang tidak berstandar atau tak punya izin edar.
"Nyala api terbuka ini menurut ahli bisa disebabkan oleh dua hal, pertama karena bara api atau penyulutan api. Karenanya kasus ini menetapkan delapan orang sebagai tersangka yang diyakini bertanggungjawab atas insiden ini," dia menandasi.
Advertisement