Tak Mau Julid, Ibu-Ibu di Blora Sibuk Siapkan 'Tameng' Covid-19 untuk Keluarga

Dampak pagebluk Covid-19 dirasakan pula emak-emak PKK di Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 27 Okt 2020, 05:00 WIB
Emak-emak PKK di Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Pagebluk Covid-19 membuat banyak aktivitas masyarakat dibatasi. Bahkan, ada pula yang off alias terhenti total atau dihentikan sementara. Termasuk aktivitas ibu-ibu PKK Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang juga terkena imbas pandemi Covid-19.

"Selama 4 bulan, emak-emak PKK di tempatku sempat off dan ini mulai ada pertemuan lagi," kata Sekretaris PKK Karangboyo, Fitri Purwaningsih, Jumat (23/10/2020).

Dia menyampaikan, pertemuan rutin ibu-ibu PKK baru kembali diselenggarakan setelah munculnya kebijakan atau aturan New Normal yang ditetapkan pemerintah.

Menurutnya, ibu-ibu memiliki andil penting demi memutus mata rantai pencegahan dan penyebaran Covid-19 dalam keluarganya masing-masing.

"Bahasan itu juga kami sampaikan saat menggerakkan pertemuan emak-emak PKK Karangboyo," ucap Fitri, sapaan akrabnya.

Dirinya memandang bahwa pentingnya menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan di sekitar ibu-ibu. Apalagi masa pagebluk Covid-19 saat ini, segala upaya dilakukan demi njagani (antisipasi) agar tidak terkena atau tertular Covid-19.

Fitri mengajak sesama ibu-ibu agar saling berbagi pengalaman dan pengarahan kepada warga terdekat di lingkungannya masing-masing. Pasalnya, kasus Covid-19 di Kabupaten Blora sangat tinggi, khususnya di Kecamatan Cepu.

"Mari galakkan 3 M dalam keluarga dan lingkungan bersama-sama dengan cara pakai masker yang sesuai standard, jaga jarak di segala aktivitas, dan jangan lupa sering-sering cuci tangan pakai sabun," Fitri mengajak.

Selain itu, Fitri juga mengingatkan agar sama-sama saling menjaga kesehatan untuk meningkatkan imun tubuh. Adapun tips yang diberikannya, yakni dengan sering menyediakan minuman tradisional seperti jahe dan serai hangat di rumah masing-masing.

"Minum secara rutin setiap pagi dan malam hari. Insya Allah jika dirutinkan, apabila terpapar virus baru sampai tenggorokan diminumi jahe serai hangat virusnya akan mati (Insya Allah)," kata Fitri.

"Sebagai bentuk ikhtiar, rutin berkumur dengan air garam juga bagus," katanya lagi.

Lebih lanjut disampaikan, biasanya ibu-ibu pengurus PKK Kelurahan Karangboyo pada tanggal 13 tiap bulannya bikin kegiatan. Turut serta yang hadir, yakni ketua PKK tingkat RT dan RW se-kelurahan tersebut. Selain itu, pengurus Posyandu dan anggota Koperasi Wanita Larasati Karangboyo

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya