Liputan6.com, Jakarta PT Matahari Department Store Tbk melaporkan penjualan kotor sebesar Rp 5,9 triliun untuk 9 bulan yang berakhir pada September 2020. Perolehan tersebut 57,6 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu, sementara pendapatan bersih turun 57,5 persen menjadi Rp 3,3 triliun.
Keuangan perseroan turut terkena dampak akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan Matahari menutup beberapa gerainya untuk sementara, sehingga memperlambat kinerja pada kuartal III 2020.
Untuk mengurangi dampak pandemi, perseroan menjalankan pengetatan biaya. Termasuk upaya negosiasi untuk memperoleh keringanan sewa, yang menghasilkan penurunan beban operasional sebesar 26,2 persen pada kuartal ketiga, dan 29,3 persen pada periode Januari hingga September.
Menurut laporan yang dikeluarkan Matahari, Jumat (23/10/2020), kondisi tersebut membuat perusahaan membukukan rugi bersih Rp 617 miliar selama 9 bulan yang berakhir pada September 2020.
Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung juga mempercepat penutupan gerai-gerai yang berkinerja kurang baik. Langkah itu diambil sejalan dengan upaya Matahari dalam restrukturisasi bisnis.
Sepanjang 2020 ini, tercatat tujuh gerai format besar dan seluruh gerai khusus ditutup, dan tiga gerai format besar dibuka.
Saat ini Matahari mengoperasikan 153 gerai di 76 kota di seluruh Indonesia, dan perseroan berniat untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan.
Saksikan video di bawah ini:
Terdampak PSBB
Pengunjung memilih barang obral di Gerai Matahari Mall di Taman Anggrek, Jakarta. (liputan6.com/Angga Yuniar)
CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari Terry O'Connor mengatakan, seluruh rencana pemulihan perusahaan sebelumnya dapat berjalan sesuai alur, sebelum peningkatan kunjungan ke gerai tertahan oleh PSBB pada September 2020.
"Gerai kami terus menjunjung tinggi 5 komitmen Matahari, dan tetap melayani pelanggan dengan baik dengan protokol kesehatan yang ketat. Kami telah melunasi fasilitas kredit tambahan yang diperoleh di bulan Mei tahun ini," jelas dia.
Terry menyampaikan, Matahari juga melakukan kontrol yang ketat atas pengeluaran biaya, dan pembekuan belanja modal masih berlaku selain terkait 2 toko yang dibuka pada kuartal ini.
"Pemulihan pemotongan gaji telah dimulai sejalan dengan pemulihan kami, dan direncanakan untuk pulih sepenuhnya pada Kuartal 4 2020," ujar dia.
Advertisement