BERANI BERUBAH: Korban PHK Banting Setir Jadi Guide Wisata Alam

Meski awalnya menelan pahit menjadi korban PHK, kini kehidupan Abdul Huzaz semakin membaik semenjak berprofesi sebagai tour guide atau pemandu wisata

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 26 Okt 2020, 06:00 WIB
Abdul Huzaz kini berprofesi sebagai seorang pemandu wisata atau tour guide. Dia adalah salah satu dari banyak korban PHK akibat pandemi Covid-19. Tadinya, Abdul bekerja di sebuah perusahaan swasta sebagai seorang admin support. (Foto: Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta- Berkutat di balik layar komputer, bergaji pasti setiap bulan. Begitulah kehidupan Abdul Huzaz, seorang karyawan swasta muda. Nyaman di pekerjaan yang pasti-pasti saja, di perusahaan yang tampak baik-baik saja. 

Namun, semua berubah dalam sekejap saat pandemi Covid-19 menghantam. Perusahaannya pun lumpuh pada keadaan. Bangkrut, terseok, dan terpaksa memberhentikan para pekerjanya. Abdul kebingungan, sebab dia yang menyokong ekonomi keluarganya.

Di tengah kegelisahan Abdul, alam sekitar seperti memanggil. Daerah tempatnya tinggal memang masih asri, yakni area Sentul yang dekat dengan hutan dan rentetan curug yang indah. Terbersit di benaknya, kenapa tidak dia manfaatkan saja alam sekitarnya?

“Lalu saya tercetus membuka layanan tour guide, karena ada potensi wisata alam yang sangat bagus di wilayah saya,” ungkap Abdul kepada Tim Berani Berubah.

“Saya sebagai guide lokal wilayah Sentul. Saya melayani trekking dan hiking untuk wisata, mulai dari Gua Garunggang, Leuwi Asih, (Leuwi) Putri Kencana, Curug Lob, Jalur Leuwi Hejo, Leuwi Lieuk sama Curug Gordeng,” sambung dia.

Kehilangan pekerjaan ternyata bukan akhir dari segalanya. Asal Berani Berubah, solusi pasti selalu ada. Siapa sangka, menjadi korban PHK justru membebaskannya untuk bisa lebih sering menikmati udara segar.

Tak lagi terkungkung di balik layar komputer, kini Abdul bisa meraup rezeki sebagai seorang pemandu wisata. Sekarang, genap sudah 3 bulan dia beralih profesi.

“Mungkin pertama merasakan kesusahan harus menjadi tour guide. Untuk suka dukanya sih jadi sekarang mah harus mengelola sendiri. Jadi mulai dari pemasaran, langsung terjun ke lapangan,” jelasnya.

“Tapi ada ilmu yang saya ambil, yaitu dari menggunakan sosial media,” lanjut Abdul.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Penghasilan Terus Meningkat

Abdul Huzaz sedang memandu sekelompok orang yang ingin mengunjungi salah satu curug di Sentul. (Foto: Liputan6.com).

Kehidupan Abdul berangsur lebih baik. Dari usahanya sebagai pemandu wisata, Abdul berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang hingga lebih dari Rp 4 juta sebulan. Menurutnya, setiap bulan pun selalu ada peningkatan pendapatan.

“Untuk awal pas saya menjadi tour guide, penghasilan saya bulan pertama saya mendapat Rp 2 juta, bulan kedua Rp 3 juta, bulan keempat Rp 4 juta. Alhamdulillah setiap bulannya ada peningkatan,” tutur dia.

Abdul yakin, dengan adanya usaha dan kemauan untuk terus beradaptasi dengan keadaan, pastinya setiap orang bisa sukses dalam menyambung hidup. Baginya, pandemi ini pun membawa hikmah tersendiri.

“Pesan buat masyarakat, tetap harus survive, jangan berkecil hati. Ketika kita mau berusaha pasti ada jalan,” pesannya.

“Di tengah pandemi ini, kita harus berusaha, bekerja keras, pantang menyerah dan Berani Berubah!” Abdul mengakhiri.

Berbagai cara harus dilakukan untuk bertahan hidup di masa pandemi. Pastinya cerita dari Abdul menjadi kisah inspiratif untuk pantang menyerah di saat kondisi terpuruk. 

Yuk, ikuti kisah Abdul maupun yang lainnya dalam Program Berani Berubah, hasil kolaborasi antara SCTVIndosiar bersama media digital Liputan6.com dan Merdeka.com.

Program ini tayang di Stasiun Televisi SCTV setiap Senin di Program Liputan6 Pagi pukul 04.30 WIB, dan akan tayang di Liputan6.com serta Merdeka.com pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.

Ingin tahu cerita lengkap mereka, simak dalam video berikut ya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya