Peringati Hari Santri, Pemkab Gelar Khataman Alquran Serentak di Banyuwangi

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar peringatan Hari Santri Nasional 2020 antara lain dengan khataman Al-Quran yang dipusatkan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan oleh para hafidz dan hafidzoh.

oleh nofie tessar diperbarui 24 Okt 2020, 12:00 WIB
(Foto:Dok.Pemkab Banyuwangi)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar peringatan Hari Santri Nasional 2020 antara lain dengan khataman Al-Quran yang dipusatkan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan oleh para hafidz dan hafidzoh. Seluruh kecamatan di Banyuwangi juga menggelar hal yang sama sembari berdoa untuk kemaslahatan daerah.

Di hadapan para ulama dan perwakilan santri, Jumat (23/10), Bupati Abdullah Azwar Anas mengajak semua pihak untuk meneladani kemandirian dan semangat para santri dalam menuntut ilmu agama hingga cinta tanah air. Sejumlah pesantren juga mengikuti acara secara virtual melalui video conference. Turut hadir Ketua Pengadilan Negeri Saiful Arif dan Kajari Muhammad Rawi.

Bupati Anas mengatakan, Hari Santri yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi pada 2015 merupakan merupakan sebuah penghormatan terhadap peran santri dan pesantren. Maka Anas pun mengajak segenap masyarakat Banyuwangi untuk meneladani nilai-nilai positif tersebut.

"Para santri mengajarkan banyak teladan positif bagi kita, tidak hanya kemandirian, kegigihan dalam menuntut ilmu, bahkan juga semangat cinta tanah air di mana santri memiliki andil yang besar dalam kemerdekaan Indonesia," ujar Bupati Anas.

Menurutnya, nilai kemandirian yang diterapkan santri perlu menjadi contoh bagi kaum muda. Tidak hanya menjalani kemandirian saat menuntut ilmu, bahkan kemandirian juga ditunjukkan santri setelah keluar dari pondok pesantren dalam melakukan kegiatan ekonomi.

 

(Foto:Dok.Pemkab Banyuwangi)

"Para santri sebagian besar justru menggerakkan perekonomian dengan berwirausaha. Merekalah yang sejak dulu telah menerapkan jiwa enterpreneurship, dengan tidak bergantung kepada pihak lain dalam bekerja dan mencari nafkah. Para santri tidak gengsi untuk memulai usaha mulai skala kecil. Saya sendiri juga santri dan pernah mengalami hal ini," ujar Anas yang mondok di Banyuwangi, Madura, hingga Jember.

Dalam kesempatan tersebut, Anas juga menyampaikan terima kasih kepada segenap pondok pesantren di daerah yang memiliki andil besar dalam bidang pendidikan. Pondok pesantren telah ikut memajukan kualitas SDM daerah, bahkan nilainya lebih daripada jalur umum karena menanamkan nilai agama yang kuat kepada seluruh anak didiknya.

"Pondok pesantren telah menjadi konsep pendidikan tertua di Indonesia yang saat ini telah ditiru oleh banyak institusi pendidikan baik negeri ataupun swasta. Dimana penerapan boarding school dinilai membuat jalannya pendidikan lebih fokus," ujar Anas.

"Kami yakin pondok pesantren menjadi sumber SDM daerah berkualitas sekaligus berakhlakul karimah. Terima kasih untuk peran yang telah dijalankan tersebut," ujar Anas.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya