Kala Fahri Hamzah Bandingkan Jokowi dan Donald Trump soal Penanganan Covid-19

Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah membandingkan Presiden RI Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terutama terkait penanganan pandemi Covid-19.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 24 Okt 2020, 11:05 WIB
Presiden AS Donald Trump dan Presiden RI, Joko Widodo berjabat tangan saat bertemu di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman, (8/7). Sejumlah pemimpin negara berkumpul dalam KTT G20 pada 7-8 Juli 2017. (AFP Photo/Soul Loeb)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Gelora Fahri Hamzah membandingkan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, terutama terkait penanganan pandemi Covid-19. Dia menilai ada beberapa perbedaan di antara keduanya. 

Hal tersebut disampaikan Fahri di kanal Youtube mantan Koleganya, Fadli Zon Official yang diunggah pada 22 Oktober 2020.

"Waktu itu saya mengatakan Pak Jokowi itu adalah presiden periode terakhir. Bahkan, saya mengatakan Jokowi itu beda dengan Donald Trump," kata Fahri Hamzah dikutip Liputan6.com, Sabtu (24/10/2020).

Menurut Fahri, Donald Trump sedang memasuki fase krisis penanganan Covid-19, lantaran masih harus bertarung pada Pemilihan Presiden AS 2020.

"(Trump) terpaksa menggunakan isu ini sebagai battlefield dia. Dan karena mainstream itu adalah scientist, maka dia mengambil isu ini dengan protokol anti-scientist. Jadi dia melawan semua ilmu pengetahuan tentang Covid-19," kata Fahri.

Berbeda dengan Trump, Jokowi tidak bertarung di pilpres. Fahri menilai Jokowi bisa lebih fokus menghadapi pandemi.

Saat ini, kata Fahri, Jokowi-Ma'ruf Amin hanya perlu rekonsiliasi.

"Pak Jokowi itu kalau dia berhasil rekonsiliasi saja diteruskan begitu, sebagian besar beban dari masalahnya sudah selesai. Karena semua orang akan menolong dia, semua orang akan beritikad untuk menyukseskan dia, tidak akan menjadi kompetitor," ucap Fahri Hamzah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Banyak Kepentingan

Namun, orang di sekitar Jokowi memiliki Banyak kepentingan, hal itu menurut Fahri membuat Jokowi sulit untuk lakukan rekonsiliasi.

“Jadi variabel politik di sekitar Pak Jokowi itu complicated dan kepentingannya berbeda-beda, bermacam-macam. Dan sebagian di antara kepentingannya, atau mungkin sebagian besar tidak terkait dengan kepentingan Pak Jokowi sendiri,” tandas Fahri Hamzah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya