Liputan6.com, Garut - Pemerintah daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat mengintruksikan seluruh jajarannya, mulai tim pencegahan gugus tingkat kabupaten, hingga Rukun Warga (RW) yang ada di tingkat desa, untuk meningkatkan kewaspadaannya, dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Hal ini dilakukan setelah terjadinya outbreak (peningkatan luar biasa) penderita positif Covid-19 sebanyak 110 orang dalam sehari, dari 721 sampel yang diperiksa khususnya dari klaster pesantren. Padahal sebelumnya, pemda mengklaim tidak ditemukan adanya klaster baru terutama kalangan pesantren.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, setelah ditemukan adanya peningkatan luar biasa kasus positif dari kluster pesantren, ia mengintruksikan jajarannya melakukan pemantauan serius, termasuk pencegahan ke seluruh pesantren di Garut.
Baca Juga
Advertisement
“Segera laporkan untuk ditangani lebih cepat, sehingga penyebaran virus corona bisa diantisipasi dengan cepat,” ujarnya, Jumat (23/10/2020) malam.
Ia juga memerintahkan Puskesmas, RSUD dr. Slamet Garut, dan RS khusus Covid-19 di klinik Medina, untuk melakukan mengobatan bagi penderita.
“Kami juga dibantu TNI/Polri siap siaga 24 jam untuk melakukan langkah-langkah dalam mengisolasi dan memberikan pengobatan,” ujar dia.
Hingga Sabtu (24/10/2020), total kasus Covid-19 di Garut mencapai 10.678 kasus. Dari jumlah itu sebanyak 575 kasus merupakan positif. Rinciannya sebanyak 80 Kasus isolasi mandiri, 187 Kasus isolasi RS/perawatan, 293 Kasus sembuh dan 15 Kasus meninggal.
Seiring bertambahnya klaster di pesantren, dibutuhkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh masyarakat, termasuk lingkungan keluarga, upaya menghindari terjadinya klaster baru.
Salah satunya dengan memakai masker di rumah, terapkan etika batuk dan bersin, cuci tangan, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stres.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.