Bantu Anak dan Keluarga Terdampak COVID-19 dengan Beli Mainan IKEA

Setiap pembelian produk mainan JÄTTELIK, Anda telah berdonasi sebesar satu euro (Rp17 ribu).

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2020, 13:30 WIB
Lewat Penjualan Mainan, IKEA Indonesia dan Save The Children Bantu Anak dan Keluarga Terdampak Covid-19 (dok. IKEA Indonesia/ https://www.ikea.co.id/in/ayo-main/Brigitta Bellion)

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya orang dewasa, pandemi juga berdampak signifikan pada anak. Oleh karena itu, IKEA Indonesia menggandeng organisai non-profit Save The Children berupaya membantu anak-anak dan keluarga terdampak situasi krisis kesehatan global melalui donasi penjualan produk mainan.

Menurut data UNICEF Indonesia, meski risiko kesehatan anak akibat infeksi COVID-19 lebih rendah dari masyarakat usia produktif, ada 80 juta anak, atau sekitar 30 persen populasi, yang berpotensi mengalami dampak sekunder pandemi, baik dalam jangka panjang maupun pendek. Dampak tersebut dapat berupa kesehatan mental dan fisik anak, pengasuhan, keamanan, serta tumbuh kembang anak.

Sementara itu, data yang dihimpun Save The Children menunjukkan bahwa 60 persen kasus COVID-19 terjadi pada usia produktif, yakni 30--45 tahun, di mana satu dari tiga orangtua telah kehilangan pekerjaan, situasi berdampak pada kesejahteraan keluarga dan anak. Inilah yang mendorong IKEA Indonesia dan Save The Children berkolaborasi membuka donasi melalui penjualan mainan anak.

Presiden Direktur PT HERO Supermarket, Patrik Lindvall, mengatakan bahwa ketidakpastian dan perubahan yang terjadi akibat pandemi telah memaksa banyak keluarga beradaptasi secepat mungkin. Hal ini membuat anak-anak dalam situasi yang rentan ini terpapar berbagai risiko, entah soal kesejahteraan, perkembangan, dan masa depan mereka.

"Sesuai komitmen IKEA menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik, termasuk kehidupan anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa, kami bersama Save the Children ingin mengajak masyarakat untuk ikut serta membantu anak-anak dan keluarganya agar kehidupan mereka segera pulih,” ungkapnya dalam keterangan resmi pada Liputan6.com, Jumat, 23 Oktober 2020.

Pihaknya menambahkan, kegiatan donasi ini merupakan bagian dari komitmen IKEA Indonesia untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia. Donasi ini juga merupakan bagian dari kampanye bertajuk "1 TOY = 1 EURO," di mana setiap pembelian produk mainan JÄTTELIK, pelanggan secara otomatis mendonasikan satu euro (Rp17 ribu) pada anak dan keluarga membutuhkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pulihkan Kesejahteraan Anak

IKEA dan Save the Children donasikan 1 EURO untuk setiap pembelian mainan JÄTTELIK. (dok. IKEA)

Program donasi kolaborasi IKEA Indonesia dengan Save The Children ini kemudian dinamai #PulihBersama. Sebagaimana disebutkan, tujuan utamanya membantu anak-anak dan keluarga terdampak pandemi agar dapat bertahan di masa-masa sulit dan meraih peluang baru. 

"Di masa pandemi, anak-anak sering kali jadi objek terabaikan. Padahal, mereka juga mengalami dampak signifikan, khususnya dalam bidang pendidikan dan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, kami menyambut baik inisiatif IKEA Indonesia untuk membantu menjalankan program kesejahteraan mereka jadi lebih terjamin, terutama di masa pandemi," ujar Chief of Communication and Campaign Save the Children Indonesia, Ricky Suhendar.

Selain memberi donasi dalam bentuk uang, Save The Children menyediakan pelatihan sumber daya untuk membangun dan memberdayakan komunitas bagi anak-anak Indonesia yang membutuhkan. Untuk itu, masyarakat dapat turut serta berdonasi dengan membeli mainan JÄTTELIK pada periode 22 Oktober hingga 6 Desember 2020 melalui situs web ikea.co.id dan aplikasi IKEA Indonesia. (Brigitta Valencia Bellion)

Inilah sejumlah gim yang dianggap berbahaya untuk anak-anak (Sumber: Infografis Sahabat Keluarga kemendikbud).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya