Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyiapkan delapan strategi untuk meningkatkan ekspor produk halal. Diharapkan dengan semakin meningkatnya ekspor produk halal ini maka ekonomi syariah Indonesia bisa berdaya saing di kancah internasional.
"Kita apresiasi upaya untuk perbaikan daya saing ekonomi syariah ini. Kemendag telah menyiapkan delapan program untuk menggenjot ekspor produk halal," kata dia dalam Webinar Strategis Nasional "Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia", Sabtu (24/10/2020).
Advertisement
Pertama, fokus produk dan pasar. Dimana produk halal akan diprioritaskan bagi sektor makanan dan minuman. Lalu, kosmetik, obat-obatan, travel, finance, fashion, media, healthcare, dan pendidikan.
"Sementara fokus pasar akan diprioritaskan bagi negara muslim juga yang di bawah anggota OKI. Tapi industri halal kita juga akan akan menyasar negara mayoritas non muslim," ujarnya.
Kedua, relaksasi bahan baku impor untuk industri tujuan ekspor. Ketiga, peningkatan daya saing produk melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) dibawah Ditjen PEN Kemendag.
"Di IIDC kita berikan space working, klinik kemasan dan produk, dan klinik konsultasi desain. Ditjen PEN juga fasilitasi sertifikasi HKI berupa paten, merek, desain industri, dan lainnya," terangnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
E-Commerce
Keempat, penguatan akses pasar. Diantaranya melalui pameran Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition pada 10-16 November mendatang, World Dubai Expo pada Oktober 2021- Maret 2022, dan pemanfaatan fasilitas FTA, CEPA, EPA, serta PTA.
Kelima, Optimalisasi E-commerce menyusul kian meningkatnya pemanfaatan digitalisasi di berbagai negara. Keenam, optimalisasi UKM berorientasi ekspor.
Ketujuh, peningkatan ekspor di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Pos Lintas Batas Negara (PLN). Terakhir, optimalisasi sistem resi gudang untuk komoditas ekspor.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement