Aktivitas Produksi Hand Sanitizer ala Warga Palembang untuk Lawan Covid-19

Warga Lorong Mari Palembang Sumsel memproduksi hand sanitizer di tengah pandemi Covid-19.

oleh Nefri Inge diperbarui 02 Nov 2020, 19:35 WIB
Proses pembuatan hand sanitizer dilakukan warga Lorong Mari Plaju Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Dampak dari pandemi Covid-19 membuat tingkat perekonomian di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami kemerosotan.

Untuk menekan semakin bertambahnya angka kemiskinan di Kota Palembang, Pertamina Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menggandeng warga Palembang berkresasi untuk menangkal dampak Covid-19.

Seperti di Lorong Mari Kecamatan Plaju Palembang, Pertamina memberikan bantuan dan pelatihan kepada warga di daerah tersebut, untuk berkreasi membuat beragam macam keterampilan.

Region Manager Communication,Relations & CSR Pertamina Sumbagsel Dewi Sri Utami mengatakan,kampung kreatif di Lorong Mari Palembang diinisiasi sejak 2018 dan merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina.

“Masyarakat di sini memiliki bakat dan keinginan untuk maju. Kita berkoordinasi dengan pemerintah setempat juga, sehingga program ini berjalan berkesinambungan,” ucapnya, Sabtu (24/10/2020).

Awalnya Lorong Mari Palembang menjadi disematkan sebagai Kampung Hias dan Kampung Hijau Bersih. Namun karena inovasi dari tokoh masyarakat untuk menangkal Covid-19, ada banyak kegiatan positif di daerah ini.

Diantaranya pembuatan hand sanitizer, face shield, wastafel portable, budidaya saur dan ikan lele, yang bisa menjadi basis ekonomi warga Lorong Mari Palembang.

Lalu ada juga bantuan berupa rak penjemuran dan pemanggangan kemplang Palembang, bagi warga yang menggeluti bisnis cemilan khas Palembang tersebut.

“Bantuan diberikan Pertamina Sumbagsel, mulai dari pendampingan, pembinaan, pelatihan dan bantuan dana sekitar Rp410 juta sejak tahun 2018 hingga sekarang,” katanya.

Dewi Sri Utami juga optimis jika kampung kreasi di Lorong Mari Palembang tersebut, bisa juga menjadi kampung wisata. Karena hampir di setiap sudut lorong tersebut, dihiasi warga dengan beragam tanaman yang ditata dengan apik.

“Apa yang dibuat warga Lorong Mari Palembang, bisa ditularkan ke desa dan wilayah lainnya, bahkan sampai luar Palembang,” ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :


Penjualan Hand Sanitizer

Proses pembuatan hand sanitizer dilakukan warga Lorong Mari Plaju Palembang Sumsel (Liputan6.com / Nefri Inge)

Ilung, salah satu warga dan ketua RT di Lorong Mari Palembang menuturkan, Pertamina memberikan banyak bantuan dan pelatihan, untuk menyalurkan kreatifitas warganya.

“Pertamina membantu menyediakan alat penyuling untuk membuat hand sanitizer, yang laris di saat pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

Dalam satu hari, warga Lorong Mari Palembang memproduksi sekitar 300 botol hand sanitizer yang dijual sebesar Rp20.000 per botol dan 50 unit face shield, yang dihargai Rp20.000 per unit.

Sedangkan wastafel portable diproduksi menggunakan limbah rumah tangga, seperti ban mobil hingga seng rumah. Harga yang dipatok juga cukup beragam, mulai dari Rp800.000 hingga Rp1,2 juta per unit.

“Produk yang kita hasilkan sudah banyak dipesan, baik dari warga sekitar maupun perusahaan di Palembang,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya