Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development (ITDC) mengangkat Ulin Ni’am Yusron sebagai Komisaris Independen.
Dikutip dari keterangan tertulis ITDC, Sabtu (24/10/2020), penetapan Komisaris Independen tersebut sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Nomor: SK-319/MBU/10/2020 tanggal 08 Oktober 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komsisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia.
Advertisement
Ulin Ni’am Yusron mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Donni Aldian, yang sebelumnya telah ditunjuk menjadi Komisaris Independen ITDC. Melalui SK yang sama, Pemegang Saham juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Donni Aldian sebagai Komisaris Independen ITDC terhitung sejak 8 Oktober 2020.
Penyampaian SK dilakukan secara virtual melalui video conference dengan aplikasi Zoom Meeting oleh Pelaksana Tugas Asisten Deputi Bidang Kawasan, Logistik, dan Pariwisata Kementerian BUMN Endra Gunawan.
Pengangkatan Komisaris Independen tersebut melengkapi susunan Dewan Komisaris ITDC sebagai berikut: Dadang Rizki Ratman sebagai Komisaris Utama, H. Irzani, MPd, MSi sebagai Komisaris, Ir. Zainal Mutaqin, MM sebagai Komisaris dan Ulin Ni'am Yusron sebagai Komisaris Independen.
Sebelum dipercaya sebagai Komisaris Independen, Ulin Ni’am Yusron berkarir sebagai wartawan di Mingguan Ekonomi dan Bisnis KONTAN (sampai tahun 2008) kemudian mendirikan situs Beritasatu.com (sampai 2013). Beliau sempat menggeluti dunia private investigation dan menjadi konsultan beberapa media online (2009-2013).
Nusa Dua dan Mandalika Jadi Andalan ITDC Gaet Turis Asing
Sebelumnya, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), berkomitmen mengembangkan destinasi wisata yang dikelolanya menjadi destinasi wisata ungulan berkelas internasional sekaligus mampu menarik kunjungan wisatawan.
Komitmen ini diwujudkan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas kawasan, penyelenggaraan atraksi baru, serta gelaran event berskala internasional. Akan tetapi, pengembangan yang dilakukan ITDC dilakukan dengan mengedepankan sisi keunggulan dari masing-masing destinasi wisata.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer menyatakan, dalam mengembangkan sebuah destinasi wisata, pihaknya selalu mempertimbangkan sisi keunggulan dari sebuah kawasan sehingga kawasan yang dia kembangkan mempunyai daya tarik dan nilai lebih dibandingkan destinasi wisata lain.
"Menciptakan keunikan sebuah destinasi wisata merupakan faktor penting agar destinasi tersebut menonjol dan mampu menarik minat wisatawan, khususnya wisatawan asing untuk berkunjung. Oleh karena itu, kami selalu melakukan pengembangan destinasi wisata dengan berfokus pada 5A yaitu attraction, activity, accessibility, accommodation, amenity serta konsep pariwisata berkelanjutan," ujarnya, Selasa (18/8/2020).
Kawasan The Nusa Dua merupakan kawasan pertama yang dikembangkan ITDC dengan konsep one stop destination dan menerapkan pariwisata berkelanjutan. Kawasan ini memiliki beragam pilihan akomodasi berbintang dan kelengkapan fasilitas sehingga wisatawan dapat menikmati liburan dalam kawasan seluas 350 ha ini. Kawasan The Nusa Dua sebagai kawasan destinasi wisata terintegrasi dapat memenuhi kebutuhan wisatawan akan wisata alam, kegiatan olahraga, budaya, dan green activity tanpa perlu keluar dari kawasan.
The Nusa Dua juga merupakan destinasi pariwisata MICE yang dilengkapi fasilitas MICE indoor berkapasitas 15.000 pax didukung 5.000 kamar hotel berbintang, pusat perbelanjaan, museum, cultural venues, lapangan golf, rumah sakit, fasilitas pariwisata lainnya, serta resort office. Selain indoor, The Nusa Dua juga memiliki lokasi kegiatan MICE outdoor di Pulau Peninsula. Kelengkapan dan kenyamanan penyelenggaraan MICE di kawasan The Nusa Dua juga ditunjang dengan adanya sistem pengamanan kawasan berbasis digital.
Dengan infrastruktur, akomodasi, dan fasilitas pertemuan yang berstandar internasional tersebut membuat kawasan ini berulangkali terpilih menjadi tuan rumah berbagai event resmi berskala internasional seperti APEC 2013, Bali Democratic Forum, Miss World 2013, dan IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018. Acara IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 yang digelar pada 8-14 Oktober 2018 dihadiri oleh 34 ribu orang yang berasal dari 189 negara.
Hasil dan kualitas pengembangan The Nusa Dua yang selalu mengedepankan unsur sosial dengan melestarikan sumber daya alam dan budaya masyarakat setempat juga mendapatkan pengakuan dunia internasional. Pada tahun 2018, The Nusa Dua/ITDC meraih penghargaan ASEAN Sustainable Tourism Award pada ajang 37th ASEAN Tourism Forum 2018 di Chiang Mai, Thailand.
Advertisement
Mandalika
Sementara di The Mandalika, Lombok, NTB, ITDC mengembangkan kawasan destinasi super prioritas ini menjadi destinasi wisata dengan konsep sportainment. Oleh karena itu, selain mengandalkan wisata alam yang dimiliki, ITDC juga telah menyiapkan atraksi berskala internasional di The Mandalika dengan mengelar event balap motor internasional MotoGP mulai 2021.
Salah satu persiapan dalam penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika adalah pembangunan Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika).
Progres pekerjaan ground work atau pekerjaan tanah telah mencapai 60 persen dengan rincian land clearing seluas 429.175 m2 atau 81,77 persen, pemasangan pagar beton precast keliling sepanjang 5.502 m atau 88,03 persen, galian tanah track sepanjang 239.065 m atau 95,45 persen, timbunan tanah mencapai 225.846 m3 atau 64,78 persen, dan ground improvement seluas 5.481 m2 atau 33,14 persen. Saat ini, progres pembangunan Sirkuit Mandalika secara keseluruhan telah mencapai lebih dari 40 persen dan ditargetkan pembangunan selesai pada Juni 2021.
Seluruh proses pengerjaan proyek Sirkuit Mandalika ini dilaksanakan dengan selalu mematuhi tata laksana/protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang dikeluarkan Pemerintah yaitu dengan menjaga sanitasi dan tingkat hygene lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh, membiasakan mencuci tangan, penggunaan APD serta penerapan physical distancing.
"Penyelenggaraan MotoGP Indonesia sendiri akan memberikan tiga manfaat utama bagi Indonesia yaitu Country Branding, Tourism Attraction, dan Multiplier Effect. Dan kami optimistis ketiga manfaat tersebut dapat membantu pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi dan membangkitkan sektor pariwisata pariwisata dalam negeri paska pandemi,” tambah Abdulbar.
Sebagai sebuah tourism attraction, penyelenggaraan MotoGP di The Mandalika mampu menghasilkan multiplier effect yang besar antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar USD 150 juta, menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang/tahun, serta diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai USD 40 juta per tahun dapat dinikmati masyarakat Indonesia khususnya NTB.
“Selain membawa dampak ekonomi, penyelenggaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, The Mandalika, NTB jelas akan meningkatkan country branding Indonesia sebagai negara tujuan sport tourism terkemuka. Hal ini tidak lepas dari besarnya magnitude penyelenggaraan event dan basis penggemar MotoGP dimana ajang MotoGP ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia setiap minggunya dan ini pastinya akan memberikan benefit yang besar bagi Indonesia dan ITDC dalam jangka panjang,” tutup Abdulbar.