Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahunnya, umat Hindu di India menanti perayaan super meriah Festival Durga Puja yang jatuh antara bulan September dan Oktober. Umumnya, selebrasi ini diperingati dengan berpesta, menari, menabuh genderang, makan-makan, dan berdoa bersama. Sayangnya, pandemi COVID-19 tak mengizinkan mereka melakukan hal yang sama tahun ini.
Festival ini diadakan untuk memperingati kebaikan mengalahkan kejahatan, lengkapnya kemenangan Dewi Durga melawan Dewa Iblis Asura dalam sebuah pertempuran sengit. Biasanya, perayaan ini dilakukan selama lima hari penuh disebut Shashthi, Saptami, Ashtami, Navami, dan Dashami.
Baca Juga
Advertisement
Dewi Laxmi, Saraswati, Dewa Ganesha, dan Kartika yang dianggap anak-anak Dewi Durga juga disembah pada hari peringatan ini. Untuk menghormatinya, orang-orang membangun puja pandal, yakni patung dewa-dewi beragam hiasan dan dalam berbagai ukuran sebagai simbol rasa syukur. Puja pandal adalah ikon utama dalam salah satu perayaan hari libur nasional di India tersebut.
Melansir Indian Express, Sabtu, 24 Oktober 2020, tahun ini, festival yang juga disebut perayaan Navratri di beberapa wilayah India itu jatuh pada 22--26 Oktober. Umumnya, perayaan ini diselenggarakan warga Bengal Barat, Assam, Odisha dan Tripura, apar dari Bangladesh, juga diaspora dari wilayah-wilayah sebelumnya.
Wilayah Bengal Barat adalah tempat paling terkenal dengan pandalnya yang unik dan sering kali menarik banyak pengunjung. Biasanya, warga akan membeli baju baru untuk dikenakan saat mengunjungi puja pandal dan berdoa. Selanjutnya, warga akan ambil bagian dalam acara budaya dan pesta budaya yang begitu meriah.
Meski ada aturan pembatasan akibat pandemi, Festival Durga Puja akhirnya tetap dilaksanakan. Tapi, selebrasinya bukan lagi dalam perayaan besar-besaran dengan jumlah orang banyak dalam suatu waktu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ritual Virtual Jadi Alternatif
Tahun ini, pengunjung tak dapat memasuki area penempatan pandal di seluruh wilayah yang merayakan Festival Durga Puja di India. Berdasarkan laporan South China Morning Post, tempat mereka biasa berdoa juga saat ini dikelilingi pagar yang menghalangi pengunjung masuk.
“Tentu saja kami takut karena kasus (COVID-19) meningkat setiap harinya, dan kami memilih mencegahnya dengan menggunakan masker dan sanitizer. Hanya inilah yang bisa kami lakukan untuk mencegahnya. Sebisanya, saya tinggal di rumah,” ujar salah satu pengunjung kuil, Krittika Dutta.
Sama halnya dengan Riti Rupa, salah satu warga yang juga mengatakan bahwa festival tahun ini ia merayakan dengan tinggal di rumah. “Puja kali ini saya tinggal di rumah saja. Hanya hari Shashthi (hari pertama ibadah pemujaan) saya pergi dengan teman-teman untuk makan di restoran dan pergi ke pandal, tak lebih,” ungkapnya.
Dengan keaadaan ini, banyak pula yang akhirnya mengikuti tur virtual dan siaran langsung pemujaan pandal. Berbagai seniman yang pekerjaan utamanya membuat patung Durga Puja pun akhirnya terdampak. Salah satu seniman mengaku hanya menerima 15 pesanan pembuatan pandal tahun ini, sedangkan tahun lalu ia berhasil menerima 50 pesanan pandal untuk festival ini. (Brigitta Valencia Bellion)
Advertisement