Liputan6.com, Purbalingga - Tim pemulasaran jenazah pasien Covid-19 BPBD Kabupaten Purbalingga berkumpul pada Jumat sore (23/10/2020). Pukul 15.00 WIB mereka harus memakamkan jenazah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Jenazah pria 63 tahun itu merupakan angota tim pemenangan pasangan calon bupati Purbalingga.
Pasien ini merupakan anggota tim pemenangan kedua yang meninggal dengan status terkonfirmasi positif Covid-19. Sehari sebelumnya, Kamis (22/10/2020), seorang anggota tim pemenangan juga meninggal dunia dalam kondisi positif Covid-19.
Baca Juga
Advertisement
Untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Purbalingga melacak riwayat kontak erat pasien. Pada hari itu juga, tim medis dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas dikerahkan untuk melakukan tes usap kepada orang-orang yang menjalin kontak dengan almarhum.
Di antara meraka yang menjalani tes usap ialah keluarga Dyah Hayuning Pratiwi. Tiwi, sapaan akrabnya, menjalani tes usap di posko pemenangan Tiwi-Dono di kompleks bioskop NSC Ultima Braling.
“Keluarga Bu Tiwi ada delapan yang di-swab,” kata drg Hanung Wikantono, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Misteri Muasal Penularan
Hingga Sabtu (24/10/2020), Hanung belum bisa memberikan penjelasan dari mana asal transmisi kedua korban jiwa itu. Kedua pasien yang meninggal berada dalam satu tim pemenangan, bahkan aktif di satu partai politik.
“Kalau sudah selesai pasti saya kabari,” kata dia ketika dikonfirmasi ulang pada Sabtu siang (24/10/2020).
Sementara untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, BPBD Purbalingga mendisinfeksi sejumlah tempat yang berkait dengan kedua almarhum.
Tempat yang didisinfeksi itu yakni, Posko Pemenangan Tiwi-Dono di Kelurahan Bancar dan Bioskop Braling, Kantor DPD Golkar, dan rumah serta ruko milik Sudono, calon wakil bupati pasangan Tiwi.
“Tidak ada tempat yang luput dari sterilisasi BPBD,” kata Mochamad Umar Faozi, Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga.
Umar mengimbau pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 tidak menjadi pusat kerumunan. Keluarga yang menjalin kontak erat dengan almarhum diminta mengisolasi diri hingga hasil swab menyatakan negatif Covid-19.
Sebab, pada beberapa momen pemakaman ia masih menjumpai kontak erat yang semestinya mengisolasi diri justru datang ke pemakaman.
“Sebagai masyarakat yang peduli pencegahan Covid-19, dimohon mengendalikan diri sehingga tidak terjadi kerumunan, apalagi tidak memakai masker,” ujar dia.
Advertisement