Pengguna Teriak Mengaku Tertipu, LIKE App Akhirnya Buka Suara

Like App meminta maaf kepada seluruh pengguna atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

oleh Iskandar diperbarui 24 Okt 2020, 21:06 WIB
Aplikasi LIKE App. Dok: screenshot dari aplikasi LIKE App

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pengguna LIKE App mengaku tertipu dan merasa dirugikan hingga jutaan rupiah. Platform yang mengklaim sebagai aplikasi pemasaran media sosial ini diduga melakukan skema ponzi.

Tekno Liputan6.com pun mencoba menelusuri aplikasi itu dan mendaftar sebagai pengguna atau member. Setelah masuk ke aplikasi, langsung muncul popup berisi pengumuman yang menerangkan bahwa aplikasi tengah menjalankan peningkatan sistem pembayaran.

"Anggota yang terhormat, LIKE App akan menjalankan peningkatan sistem pembayaran pada 21 Oktober 2020, 11.30 malam," tulis LIKE App, memberikan pengumuman kepada para penggunanya.

Pihak aplikasi ini pun meminta maaf kepada seluruh pengguna atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

"Sementara itu transaksi tidak diperbolehkan hingga pengumuman resmi dikeluarkan. LIKE App minta maaf atas ketidaknyamanannya," sambung LIKE App.


Mengaku Kena Hack

Ilustrasi Hacker (iStockPhoto)

Tak lama kemudian, LIKE App memberikan pengumuman kepada pengguna melalui inbox di aplikasi kalau layanannya diserang hacker.

"Tim LIKE App mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dengan peningkatan sistem pembayaran sebelumnya pada 21 Oktober 2020, 23:30. Sistem pembayaran kami terdapat banyak upaya hacker untuk merentas dan kami bekerja keras untuk kerusakannya," ungkap tim LIKE App.

Perusahaan mengaku sistem database mereka mengalami kekacauan atas peretasan yang berlangsung pada 21 Oktober.

"Sekali lagi sistem aplikasi kami direntas yang mengacaukan semua database. Kami telah melakukan yang terbaik untuk memperbaiki, mohon dipahami. 24 Oktober 2020, Tim LIKE App," tutupnya.


LIKE App Diduga Lakukan Skema Ponzi, Pengguna Banyak Tertipu

Aplikasi LIKE App. Dok: screenshot dari aplikasi LIKE App

LIKE App yang mengklaim dirinya sebagai aplikasi pemasaran media sosial diduga melakukan skema ponzi.

Aplikasi ini bahkan juga diduga menerapkan sistim Return On Investment (ROI) layaknya sistem pengelolaan skema ponzi.

Banyak pengguna yang mengaku merasa dirugikan. Salah satunya adalah pengguna bernama Imam asal Medan, Sumatera Utara yang saat ini menetap di Malaysia.

Ia mengaku telah melakukan deposit hingga jutaan rupiah di aplikasi untuk menjadi member.

"Secara total, saya melakukan pembayaran untuk member di LIKE App sebesar 5,4 juta, dan hingga saat ini baru sedikit yang kembali ke saya," ungkap Imam kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu (24/10/2020).

Imam memaparkan terakhir melakukan penarikan pada 1 Oktober 2020, dan hingga saat ini ia tidak bisa melakukan penarikan lagi.

"Total uang yang saya tarik baru Rp 2 jutaan, jadi saya masih rugi Rp 3 jutaan," ucap Imam yang menggunakan aplikasi itu sejak pertengahan September 2020.

Korban lain, bernama Angel asal Manado, Sulawesi Utara, menuturkan telah melakukan deposit dan mencoba melakukan penarikan pada 18 Oktober 2020. Namun beruntung, ia mengaku modalnya baru saja kembali.

"Untungnya modal saya sudah kembali, tapi yang saya dengar sebagian modal dari pengguna lain belum balik," ujar Angel.

Namun sayangnya, Angel tidak mengungkapkan berapa jumlah uang yang telah dikeluarkan untuk menjadi member LIKE App.

 


Cara Kerja Aplikasi

Aplikasi LIKE App. Dok: screenshot dari aplikasi LIKE App

Pantauan Tekno Liputan6.com, LIKE App juga dikenal dengan nama Hello2048 atau biasa disebut dengan aplikasi Hello 2048 karena menggunakan alamat situs web Hello2048.com untuk link pendaftaran dengan menggunakan nomor ponsel.

Setelah mendaftar sebagai member baru, Like APP akan memberikan tiga tugas/misi kepada pengguna untuk bisa mendapatkan uang dari aplikasi. Namun, misi awal ini hanya berlaku tiga hari dan setelah itu pengguna diwajibkan untuk upgrade member.

Adapun tugas/misi tersebut antara lain like video Youtube, like foto di Line, like dan subscribe channel Youtube, like video Tiktok, serta like dan share Facebook.

"Biasanya akun media sosial yang kami like dan follow itu rata-rata dari kalangan artis, baik artis lokal maupun luar negeri," Imam membeberkan.

Ia berujar, setiap tugas/misi yang dikerjakan harus disertai bukti (difoto atau screenshot) untuk dikirimkan ke LIKE App.

Setelah melakukan tugas/misi yang diberikan LIKE App, pengguna nantinya akan mendapatkan bonus untuk setiap misi yang diselesaikan.

 


Iming-Iming Bonus Besar

Aplikasi LIKE App. Dok: screenshot dari aplikasi LIKE App

Untuk mendapatkan bonus yang lebih besar, LIKE App mengiming-imingi pengguna untuk melakukan upgrade member dengan cara membayar sejumlah uang.

Antara lain member VIP 1 seharga Rp 150.000 pengguna akan mendapatkan 6 misi, VIP 2 Rp 450.000 (10 misi), VIP 3 Rp 900.000 (15 misi), VIP 4 Rp 1.800.000 (29 misi), dan VIP 5 Rp 3.600.000 (40 misi), VIP 6 Rp 5,4 juta (45 misi).

Imam menjelaskan, bonus yang didapat oleh pengguna tergantung dari level member yang dipilih.

"Misalnya member VIP 6, satu klik atau like bisa dapat Rp 5.500. Jadi kalau dalam sehari saya menyelesaikan semua misi VIP 6 yang totalnya 45 misi, bisa mendapatkan bonus Rp 247 ribuan," paparnya.

Imam berharap, LIKE App bukan aplikasi scam dan uang yang telah ia deposit bisa segera kembali. Ia mengaku tergiur upgrade member karena LIKE App sempat menebar promo, di mana dengan membayar Rp 3,6 juta (harga VIP 5), dirinya bisa memperoleh member VIP 6.

"Saya berharap uang saya kembali secepatnya, dan semoga saja aplikasi itu bukan scam," Imam memungkaskan.

Tekno Liputan6.com sendiri terus menghubungi pihak LIKE App untuk memperoleh klarifikasi terkait masalah ini.

(Isk/Ysl)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya