Liputan6.com, Jakarta: Seni tekstil India dan Indonesia mempunyai pertalian yang sangat erat. Bahkan sejak pertengahan Abad 18 tekstil produksi India sudah masuk ke Tanah Air dan kemudian saling berakulturasi dengan seni tekstil di Indonesia. Pertalian budaya kedua negara ini tampak jelas dalam beberapa teknik dan motif yang sangat dikenal sekarang seperti Paisley atau Songket. Untuk melihat pertalian tersebut berikut laporan reporter SCTV yang menelusuri sejarah tekstil, baru-baru ini.
Patola, kain berwarna dasar merah merupakan tenun ikat ganda bermotif cantik dengan bahan sutra. Di Indonesia Patola dikenal dengan sebutan Cinde. Bahkan di kalangan keraton Yogyakarta dan Solo kain Cinde motif cakar buatan India sudah digunakan sebagai kain pengantin keluarga kerajaan dan kain para penari Bedoyo Ketawang atau Serimpi.
Pengrajin tekstil di Idia awal Abad 19 juga mempertimbangkan pasar sasaran mereka di Indonesia. Beberapa motif khas Indonesia seperti ujung kain yang disebut tumpal, jumputan kain pelangi dari Palembang akhirnya diadaptasi dalam seni tekstil India. Motif ini bertahan hingga sekarang. Sebaliknya, batik Jambi, batik Lasem atau batik Yogya juga menggunakan motif khas India.
Seni tekstil India yang disebut Brocade adalah Sulaman dengan benang emas dari daerah Tamil Nadu, sangat mempengaruhi seni tekstil Palembang yang biasa disebut songket. Hal ini tampak dalam persamaan teknik dan motif yang muncul dengan warna emas yang mewah. Selain itu, garisan emas pada kain batik yang biasa disebut Prada juga sebenarnya berasal dari India.(YYT/Esther Mulyanie dan Agus Ginanjar)
Patola, kain berwarna dasar merah merupakan tenun ikat ganda bermotif cantik dengan bahan sutra. Di Indonesia Patola dikenal dengan sebutan Cinde. Bahkan di kalangan keraton Yogyakarta dan Solo kain Cinde motif cakar buatan India sudah digunakan sebagai kain pengantin keluarga kerajaan dan kain para penari Bedoyo Ketawang atau Serimpi.
Pengrajin tekstil di Idia awal Abad 19 juga mempertimbangkan pasar sasaran mereka di Indonesia. Beberapa motif khas Indonesia seperti ujung kain yang disebut tumpal, jumputan kain pelangi dari Palembang akhirnya diadaptasi dalam seni tekstil India. Motif ini bertahan hingga sekarang. Sebaliknya, batik Jambi, batik Lasem atau batik Yogya juga menggunakan motif khas India.
Seni tekstil India yang disebut Brocade adalah Sulaman dengan benang emas dari daerah Tamil Nadu, sangat mempengaruhi seni tekstil Palembang yang biasa disebut songket. Hal ini tampak dalam persamaan teknik dan motif yang muncul dengan warna emas yang mewah. Selain itu, garisan emas pada kain batik yang biasa disebut Prada juga sebenarnya berasal dari India.(YYT/Esther Mulyanie dan Agus Ginanjar)